Alergi adalah salah satu masalah yang dihadapi anak. Anak yang mengalami alergi memiliki reaksi yang menyimpang terhadap zat-zat yang pada anak normal tidak menimbulkan masalah. Zat ini dapat berasal dari makanan, hirupan, injektan (sesuatu yang disuntik), serta kontaktan (yang mengenai kulit). Alergi pada anak berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya.
"Bakat" timbulnya alergi pada anak diturunkan dari orangtuanya. Bakat alergi ini disebut juga atopi. Karenanya jangan heran jika dokter Anda menanyakan riwayat alergi pada orangtua anak yang diduga mengalami alergi.
Jika kedua orangtua anak tidak memiliki alergi, risiko terjadinya alergi pada anak sebesar 15%. Jika salah satu saudara kandungnya mengalami alergi risikonya sebesar 30%. Jika salah satu orangtua mengalami alergi, risiko sekitar 40 sd 60%. Risiko tertinggi terdapat pada anak dengan kedua orangtua memiliki gejala alergi yang sama, yaitu sebesar 60 sd 80%.
Deteksi dini risiko alergi pada anak merupakan salah satu rekomendasi Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi-Imunologi IDAI. Kartu deteksi dini alergi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
 Sebagai tambahan, metoda bandul yang beberapa tahun ini marak juga digunakan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk menentukan jenis alergi anak. Jika putra-putri Anda memiliki gejala yang dicurigai alergi, gunakan dulu kartu deteksi di atas untuk menentukan besarnya risiko dan hubungi dokter anak Anda untuk keterangan lebih lanjut.
Semoga bermanfaat.
https://healthykiddo.blogspot.co.id/?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H