Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

“Sudah Akut.” Ah masa? Beda Antara Akut dan Kronis

23 Maret 2015   22:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Penyakitnya sudah akut jadi bahaya sekali.” Demikian yang sering saya dengar dari gosip ibu-ibu yang biasanya baru pulang menjenguk salah seorang keluarganya. Pernyataan yang membuat saya memutar mata.

Masalah kesehatan merupakan salah satu hal yang akan selalu menarik untuk diperbincangkan (baca: digosipkan) diantara teman, tetangga, bahkan mungkin orang yang baru saja kita kenal dan sok ramah. Obrolan tersebut akan sangat menarik jika kebetulan mereka mengenal seseorang yang kebetulan sedang terbaring lemah karena penyakit yang “sudah akut” dan “komplikasi”. Biasanya pembicaraan akan beralih pada cara-cara menghindari penyakit menahun tersebut atau alternatif pengobatan non medis yang mungkin masih dapat dilakukan. Saya sendiri senang jika pembicaraan tersebut berakhir pada janji para “gosipers” tersebut untuk memperbaiki gaya hidup sehingga nantinya mereka tidak terkena penyakit menahun tersebut.

Namun ada satu hal yang menggelitik saya. Masalah penyakit yang “sudah akut” tersebut. Entah seharusnya saya memasukkan artikel ini di kolom medis atau bahasa sebab yang akan saya soroti adalah penggunaan kata “akut” pada masyarakat luas.

Dari kalimat yang digunakan dalam percakapan ibu-ibu tadi terkesan bahwa penyakit yang “sudah akut” itu sangat berbahaya dan sudah lama diderita oleh teman mereka. Mengapa sudah lama? Karena penggunaan kata “sudah” di depan “akut” itu biasanya menyatakan waktu yang panjang. Bukan begitu? Sayangnya bukan.

Akut atau acute dalam bahasa Inggris berarti “simptom yang berat dan perjalanan yang singkat”. Definisi ini saya ambil dari kamus saku kedokteran Dorland edisi 25 yang saya punya (saya belum merasa perlu untuk membeli edisi yang lebih baru). Jadi penggunaan kata “sudah” di depan kata “akut”  tidaklah tepat. Akut tidak terjadi dalam jangka waktu lama tapi singkat bahkan cenderung tiba-tiba. Terjemahan praktis untuk kata “akut” itu kemungkinan adalah “tiba-tiba berat”.

“Jadi apa dong kata yang bisa kita gunakan untuk penyakit yang sudah lama diderita atau penyakit menahun?” Untuk menggambarkan penyakit yang lama sudah diderita seseorang, kata yang tepat adalah “kronis”. Kronis atau chronic dalam bahasa Inggris berarti “menetap untuk periode yang panjang”. Jadi kalau penyakit akut sudah berubah menjadi kronis berarti gejala yang berat sudah berlalu namun penyakit itu jadi menetap pada pasien – suatu hal yang akan sangat dihindari oleh dokter.

Itu share sederhana saya kali ini. Tidak bermaksud menggurui, hanya saja berharap jangan sampai sahabat-sahabat sesama Kompasianer sudatu ketika juga ikut bergosip “Penyakitnya sudah akut.” Cukup katakan “Penyakitnya akut.” Untuk penyakit yang berat dan tiba-tiba, Atau “Penyakitnya sudah kronis.” Untuk penyakit-penyakit menahun.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun