Mohon tunggu...
Maria Juvita
Maria Juvita Mohon Tunggu... -

Menulis Tak Berarti Tak Bersuara

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Negeri ini: Indonesia

22 Agustus 2015   09:43 Diperbarui: 22 Agustus 2015   09:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri ini boleh saja dikandung selama ratusan tahun bahkan berabad-abad dalam nestapa, dalam penjajahan dan penjarahan.
Negeri ini boleh saja lahir dalam gentingnya persalinan kekuasaan.
Negeri ini boleh saja dibabtis dengan darah pembantaian, perebutan kekuasaan, dan perang saudara.
Negeri ini boleh saja tumbuh dalam pergulatan untuk kembali melihat dan memahami jati diri serta hakikatnya sebagai satu bangsa dalam kebhinekaan yang seringkali terkaburkan oleh arogansi maupun fanatisme segelintir kelompok/ golongan tertentu.
Negeri ini boleh saja berkembang di tengah peliknya berbagai permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang menguras energi, peluh dan air mata.
Negeri ini boleh saja menjadi saksi drama dua kubu penuh kontradiksi yang dipertontonkan anak bangsanya sendiri, antara sikap apatis yang berbanding terbalik dengan tingginya libido untuk berkuasa oleh sebagian orang.
Negeri ini boleh saja membisu ketika menjadi lahan basah eksploitasi sumber daya alamnya oleh perusahaan-perusahaan asing dari negara lain.
Negeri ini boleh saja pucat pasi ketika harus berpasrah menerima bencana alam mempora-porandakan negeri ini.

Tetapi jangan lupa kawan, negeri ini tetaplah negeri kita! Negeri ini tetaplah Indonesia!

Ya, Indonesia!
Indonesia yang pernah memiliki pahlawan-pahlawan pemberani yang berdiri di garda terdepan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.
Indonesia yang pernah memilki pemuda-pemuda dan pemimpin-pemimpin terbaik yang berani mengikrarkan diri sebagai satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, Indonesia!
Indonesia yang pernah memproklamasikan diri sebagai sebuah negara merdeka yang siap berdiri di atas kakinya sendiri dan bernaung dibawah atap konstitusionalnya sendiri.
Indonesia yang pernah memiliki cita-cita untuk menjadi bangsa yang besar dan sejahtera dengan memutuskan menjadi negara demokrasi dan pancasila sebagai ideologinya.
Indonesia yang memiliki sebutan sebagai jamrud khatulistiwa karena kesuburan tanahnya yang bisa membuat tongkat bambu menjadi tanaman.
Indonesia yang masyur permai dikata orang karena kekayaan alamnya yang mengundang turis dan wisatawan berduyun-duyun datang untuk melihat "surga dari timur"
Indonesia yang pernah membuat orang gentar sebagai macan asia dalam beberapa bidang olah raga.
Indonesia yang kaya akan warisan kebudayaannya hingga membuat negeri tetangga sulit untuk tak mengingininya.
Indonesia yang tersohor karena keramahan masyarakatnya hingga membuat orang-orang dari luar negeri jatuh hati.
Indonesia yang memilki segudang cendekiawan dengan sederet prestasi yang luar biasa baik di dalam maupun di luar negeri.

Tujuh puluh tahun memang bukan lagi usia belia, tetapi semoga semangat nasionalisme dan optimisme bangsa ini tidaklah ikut menua dan menjadi ringkih karena termakan oleh usia dan kerentaan. Semoga.

Inilah negeri kita kawan, Inilah Indonesia!
Dirgahayu Indonesia,
Maria Juvita (17 Agustus 2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun