Mohon tunggu...
Maria Josephine
Maria Josephine Mohon Tunggu... -

Never give up n keep believe......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Flirting di Facebook..?? Wokey Deh

11 Desember 2010   08:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:50 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12920703281100291556

Sudah semingguan ini FB-ku di BB jadi error, tidak dapat menerima notifikasi, gak bisa add/ ignore friend, pasang status juga susah…….. bahkan tiap ada message masuk juga tidak ketahuan. Hingga sore kemarin aku putuskan untuk meremove FB dari BB-ku dan kemudian menginstalnya lagi.

The good thing, FB-ku sembuh….. kembali canggih lagi. Kemudian aku coba cek lagi, apakah notifikasi ok, apakah pasang status sudah lancar, add n ignore friend sudah gak masalah lagi. Yang bikin aku penasaran adalah ada 1 message di inboxku yang selama ini aku gak ngeh kalo udah berhari-hari ada disana. Geli juga lihat message itu, isinya seperti ini:

“Sorry, numpang tanya, saya lagi nyari temen2 SD di XXX, namanya rani maria Josephine. Ini bukan orangnya? Kalo salah maap yah….. :p”

Aku geli membacanya, karena tipe inbox seperti ini bukan pertama kali aku terima. Awalnya pura-pura nyasar atau salah orang, atau apapun alasan yang kadang dipakai. Semua tujuannya sama. FB-ku aku protek hanya yang ada dalam daftar teman saja yang bisa mengakses accountku, jadi bisa dipastikan dia hanya mampu melihat nama dan photoku untuk sementara waktu.

Mendadak sifat isengku kumat lagi, yah pas aku juga lagi menganggur dan kesepian nih…. Aku balas msg, sebut saja Dewa namanya…..

“Bukan….. n maap diterima…. :)

Seperti tebakanku sebelumnya tidak sampai 5 menit, notifikasi FB-ku bunyi, dan kubuka msg yang masuk itu.

Masih dari Dewa yang sama…..

“Hmmmm, kalo gtu boleh kenalan gak…..?” senyumku jadi lebar sekali….

Kubalas lagi msg si Dewa:

“Let me think……. Photo km gak keliatan sih…..” kemudian Send…..

FB-ku bunyi lagi.

“Gak keliatan gimana? Aku add ya, nti di accept dong.”

Jawabku : “Silahkan….”

Ting… Ting…. Bunyi notifikasi FB-ku;

“Thx ya udah add, skarang boleh kenalan gak?”

Kemudian semua percakapan itu berlanjut dalam msg FB……

Dimulai dengan pertanyaan lokasi dimana, sekolah dimana, SD/SMP/SMA, knapa cari si rani yang nama n muka mirip dengan aku, hingga pertanyaan apakah aku sudah berkeluarga? Statusku apakah sama dengan dia yang single available?Hingga akhirnya sampai ke percakapan yang aku jadikan topik tulisan kali ini.

Wokey guys, flirting is start……

Dewa menulis “yah ada efeknya dong, kalo kamu sudah berkeluarga, it mean sy gak boleh flirting, tapi kalo belom berarti sy bebas flirting… :p”

Aku tertawa dalam hati hingga aku kembali menulis:

Flirting adl hak asasias a human being….. maksud berkeluarga itu kan macem2, aku punya ortu, adik/ kakak itu kan juga berkeluarga…..”

Jawabnya secepat ketikan tanganku…..:

“Gak maksudnya, aku gak mau gangguin istrinya orang, apalagi kalo sudah punya anak :p, tapi kalo belom atau divorced ya…. Sy teruskan flirting-nya……”

Semua percakapan itu kemudian berlanjut dan berpindah ke BBM, saat dia minta pin dan no telp, tentu saja yang kuberikan hanya pin BB dengan alasan aku gak mau dikejar-2 seperti dikejar marketing kartu kredit yang nawarin aplikasi melulu.

Dari chat di BB itu aku mengetahui banyak hal tentang kehidupannya, bahwa dia barusan putus dari pacarnya n masih hangat-2nya karena baru seminggu yang lalu, alasan atau story2 kenapa sampai akhirnya putus. Tentang kuliahnya dulu di theologia tapi kesasar kerja di perusahaan yang berjualan alat-alat navigasi. Dan tentunya bagaimana kita flirting satu sama lain, ajakan-ajakan Dewa untuk saling bertemu, pembicaraan tentang film-film yang ada dibioskop, dan rencana untuk ketemuan, kapan dapat nonton atau ke cafe/ jalan sama-sama dan kemungkinan buat jadian…… karena kita menemukan banyak kecocokan antara kita.

Saat dia tahu bahwa aku sudah punya anak yang barusan berulang tahun dari FB-ku, tapi itu tidak menghentikannya untuk terus flirting……. Katanya lets make affair….. aku tertawa ngakak membacanya.

Pembicaraan via BBM berlanjut kearah lebih serius, tentang keluarga dia, tentang latar belakang putusnya, kita saling memberi encourage satu sama lain. Hingga panggilan-panggilan sayang satu sama lain mulai dilontarkan….. aku hentikan chat itu saat aku tengok jam sudah menunjukkan pukul 23.30.

Ucapan2 manis untuk meneruskan chat di esok hari kembali dikumandangkan. Aku tersenyum, poor Dewa, kataku dalam hati. But its time to stop now. Dun want to hurt you, n hurt both of us.

Ya, hubungan dapat dilanjutkan. Copy darat dapat dilakukan, hubungan dapat dilanjutkan ke tingkat yang lebih maju, entah itu jadian, affair atau apapun…..

Betapa banyaknya kita tahu bahwa perselingkuhan banyak diawali dari FB/ BBM..??? Itu karena awalnya kita menganggap ringan kekuatan FLIRTING..…..

Tiap manusia kadang memiliki kesepian, kebutuhan akan perhatian, kebutuhan akan teman curhat, kebutuhan untuk penyegaran karena bosan dengan rutinitas yang ada dan lainnya-dan lainnya dan kadang mereka menganggap dapat menemukannya lewat FB/ BBM......

FB oh BBM, betapa sudah mendarah daging FB/BBM sekarang. Banyak sudah yang jadi manusia2 autis yang tidak dapat melepaskan FB/ BBM dari kehidupan mereka karena mereka menemukan banyaknya impian-impian semu mereka yang susah untuk diwujudkan dalam dunia nyata.

Saat kuputuskan untuk mendiskonek si Dewa baik dari BBM dan FB-ku adalah karena aku tidak mau terlalu jauh untuk masuk dalam permainan ini…..

Message kukirim di FB dia pagi tadi:

“Dewa, sorry aku mendiskonek smua kontak kamu, aku lagi dipingit, kagak boleh macam2…..Dun hate me for being your new few hours friend only. Be strong n move on with your life, ingat pesanku keep believe. Nothing is impossible n impossible is nothing…… doaku selalu bersamamu.’

Dewa mengirimkan beberapa msg balasan mengajukan berbagai macam pertanyaan, tapi kontaknya tak lagi kutanggapi…….. Pin dia aku masukkan dalam daftar ignored yang tidak akan kuhapus lagi.

Semuanya adalah pilihan, apakah kita memulai dengan flirting dan mengahkirinya dengan hal yang semu ataukah kita bisa menjadikan kenyataan yang indah. Ataukah kita tahu kapan saat kita musti berhenti untuk bermain. Hanya satu pesanku, saat semuanya sudah terjadi, jangan lagi disesali apa yang telah berjalan dan terjadi. Karena awalnya, pilihan ada ditangan kita……….

Flirting gak dilarang kok……. :)

PS: Botak maapin gw, gak ada maksud gw mainin lo makanya gw stop sblom kebablasan…..

Maria Josephine

11 Dec 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun