Dalam latihan pementasan juga kita di beri kesempatan untuk melihat pertunjukan dari teman-teman kelas lain, mereka mementaskan sesuai dengan daerah yang mereka dapati seperti, bali, jawa, sumatera, sulawesi dan papua.
Hari latihan kami sekelas juga sempat terpotong oleh adanya liburan akhir semester satu dan ketika libur berakhir kita harus mengulang dan mempelajari lagi pentas kami karena sebagian dari teman-teman sudah melupakan alur cerita maupun tarian pentas kami.
Dalam latihan setelah libur semester kami sekelas mengalami kesulitan dikarenakan sebagian dari teman-teman kelas belum kembali dari kampung halaman dan otomatis hal itu menjadi kendala bagi kami untuk berlatih untuk pentas kami, saat berlatih dengan keadaan sebagian dari teman kelas belum kembali sang ketua rara berkata
      "Ini gimana caranya kita mau latihan yang bener kalo sebagian dari kelas pada belum balik semua?"Â
Teman-teman yang lain pun setuju dengan hal itu, akhirnya kita semua sepakat untuk berlatih yang bertujuan mendalami peran masing-masing di latihan kali ini lebih menguras tenaga dan emosi karena adanya kendala tersebut.Â
Keesokan harinya kembali datang kendala dimana kelas kita kesulitan untuk mengikut gladi karena teman kami yang berperan sebagai raja belum masuk sekolah dan dengan terpaksa teman kelas kami tono mengganti peran yang kosong dan menjadi raja dalam gladi pertama.Â
Dilihat dari cara dia mendalami peran sebagai raja sangat terlihat jelas bahwa dia memang tidak terbiasa dan lancar dalam membaca naskah karena di dalam naskah raja terdapat bait mantra berbahasa asli kalimantan dimana hanya yang berperan sebagai rajalah yang bisa membaca naskah tersebut dengan lancar dan lantang.
Hari di saat sebelum gladi bersih teman- teman perkap melakukan evaluasi kembali karena yang sebelumnya kita hanya tampil di aula sekarang kita akan tapil di panggung dimana seksi perkap dan properti harus di pisah antara sebelah kiri dan kanan, pada malam harinya kita semua sepakat untuk melakukan panggilan video untuk melakukan evaluasi dan dengan kesimpulan aku dan noah di bagian kiri sedangkan Dinda, Bagas, dan Marvin di kubu kanan dengan kewajiban untuk mengatur properti dengan porsi masing-masing.Â
Aku bertanggung jawab untuk mengurus properti seperti batu, topi raja, tongkat, dan karpet sedangkan kubu kanan bertanggung jawab untuk mengurus properti seperti batu dan padi, pohon, juga kursi. Dan di gladi bersih ini memang terjadi kesalahan dimana aku lupa untuk menggelar karpet merah yang seharusnya berada di depan kursi raja dan sejujurnya aku merasa bersalah karena hal itu tapi kata bagas tidak apa-apa karena masih gladi bersih.
Pada hari H kita semua datang lebih awal dari pada jam masuk yang di tentukan, aku sebagai perkap datang membantu merias teman-teman yang akan tampil aku juga membantu mencatok rambut mereka, sejujurnya dalam hati aku merasa bangga pada teman-temanku, tidak lama kemudian kita semua full tim keluar kelas untuk foto bersama dan kita di panggil ke pendopo, sebelum kita tampil banyak penampilan keren dari teman-teman beda sekolah maupun beda kelas.Â
Ketika kami di panggil tampil hatiku rasanya tidak tenang namun aku tau aku dan teman-teman bisa melakukan hal itu, kemudian saat kelas kita tampil dengan berkat kerja keras kita selama ini semua berjalan mulus tanpa ada kesalahan sama sekali, bangga dan terharu rasanya terhadap semua kerja keras kita. Kita di apresiasi oleh beberapa guru karena bagian sang raja memenggal putri menjadi bagian paling epik, aku bangga dan berterimakasih atas kita semua teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam pentas kita karena program kali ini memberi banyak pembelajaran untuk aku dan pribadi ku