"Goyangkan Mobil saat Isi Bahan Bakar" dan Sederet Mitos Dunia Otomotif, Masih Layak di Percaya?

Sumber Foto / FreepikPerkembangan di sektor otomotif saat ini kian pesat, sehingga memudahkan setiap aktivitas masyarakat. Namun, tidak jarang masih terdapat beberapa mitos yang dipercaya banyak orang.

Salah satu mitos yang sering dijumpai adalah dalam dunia otomotif, padahal mitos yang beredar tidak sepenuhnya benar. Namun, sampai saat ini masih banyak  pengemudi yang percaya dengan alasan membuat mobil yang dimilikinya menjadi awet dan tahan lama. Merangkum dari beberapa sumber, berikut mitos-mitos seputar otomotif.

1. Goyangkan Mobil Saat Isi Bahan Bakar

Pengguna mobil selalu menggoyangkan mobil saat sedang mengisi bahan bakar di SPBU. Hal ini dilakukan agar bensin terisi penuh dan menjadi lebih seimbang sekaligus mengeluarkan udara yang terjebak di dalam tangki mobil. Namun, nyatanya mitos dalam dunia otomotif satu ini sangatlah berbahaya. Tanpa harus digoyangkan tangki dapat dengan sendirinya mengeluarkan udara, apalagi jenis bahan bakar yang bersifat cair dan posisi tangki mobil yang lebih rendah secara otomatis akan mengalir dengan sendirinya. Justru dengan digoyangkan dapat menimbulkan bensin mudah terbakar.

2. Oktan Tinggi Berarti Tenaga Mobil Ikut Meningkat

Performa yang ada pada mesin mobil biasanya selalu dikaitkan dengan bahan bakar yang digunakan. Masih banyak pengguna roda empat beranggapan menggunakan bensin dengan level oktan yang tinggi dapat memberikan tenaga yang maksimal kepada
kendaraan. Padahal bahan bakar yang murah mampu merusak mesin kendaraan, sedangkan dengan bensin yang berkualitas mampu membersihkan sistem sistem bahan bakar. Perlu diketahui, menggunakan bahan bakar dengan oktan yang tinggi hanya dikhususkan untuk beberapa mobil tertentu saja.

3. Mengangkat Wiper Saat Parkir Bisa Bikin Karet Awet

Kebiasaan memarkir mobil di tempat terbuka akan membuat wiper semakin mengeras karena terpapar sinar matahari. Hal ini sebenarnya bertujuan agar karet wiper selalu terjaga kondisinya. Meskipun dijemur dalam waktu yang lama karet wiper akan tetap memiliki kelenturan. Umumnya, usia karet wiper mobil sekitar dua tahun dengan tanpa perlu diangkat saat mobil parkir. Justru ketika wiper diangkat saat diparkirkan, kondisi per di dalam wiper akan tertarik terlalu lama dan bisa menurunkan kekuatan pernya.

4. Gas diinjak Sebelum Mobil Dimatikan

Pengguna mobil dahulu,khususnya pada jenis mobil konvensional sering menginjak pedal gas sampai dalam sebagai upaya agar aki terisi arus listrik. Ternyata hal tidak perlu dilakukan, pasalnya arus listrik yang disuplai untuk mengisi aki tidak terlalu banyak jika hanya menginjak gas beberapa detik. Ini dikarenakan selama mobil berjalan, aki sudah dalam kondisi terisi.

5. Menyalakan Lampu Hazard Saat Hujan

Hal berikutnya yang kerap kali dilakukan pengemudi di Indonesia adalah menyalakan lampu hazard saat sedang hujan lebat. Alasannya agar mobil yang ada di belakang dapat melihat posisi mobil di depan. Nyatanya hal ini tidaklah benar, bahkan di negara lain menyalakan lampu hazard saat hujan deras melanggar aturan lalu lintas. Tindakan ini justru membahayakan karena pengemudi di belakang tidak mengetahui mobil di depan akan berbelok ke kiri atau ke kanan sehingga dapat menimbulkan
kecelakaan. Selain itu, bahaya lainnya adalah dapat mengganggu penglihatan pengemudi mobil belakang. Sebaiknya, cukup menyalakan lampu utama dan berhati-hati saat hujan deras.

7. Memanaskan Mobil Sebelum Bepergian

Sebenarnya memanaskan mobil saat hendak digunakan ternyata menjadi salah satu mitos di dunia otomotif. Kebiasaan memanaskan kendaraan sebelum digunakan yang dilakukan 5 hingga 10 menit bahkan lebih ternyata tidak perlu dilakukan. Namun, untuk mobil tua yang masih menggunakan karburator hal ini masih berlaku. Dengan perkembangan teknologi otomotif saat ini yang semakin canggih,pengguna roda empat tidak perlu lagi melakukan kebiasaan ini. Saat kunci mobil diputar ke posisi menyala, secara otomatis memompa oli ke bagian atas mesin sehingga tidak perlu dipanaskan terlalu lama.