Mohon tunggu...
Maria Helen Marbun
Maria Helen Marbun Mohon Tunggu... Lainnya - God is Good All the Time

Go check my insta _mariahm27

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Rasa Solidaritas dalam Masyarakat Multikultural

8 Juli 2021   16:48 Diperbarui: 8 Juli 2021   16:57 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara indonesia merupakan negara yang memiliki begitu banyak bentuk keanekaragaman mulai dari suku bangsa, ras, etnis, agama, dan lain-lain. Keanekaragaman tersebut menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat multikultural. Masyarakat ialah suatu himpunan kelompok manusia yang saling berinteraksi satu dengan yang lain baik menurut sistem adat istiadat yang bersifat turun-menurun dan saling terikat. 

Sedangakan multikultural dapat diartikan sebagai beranekaragaman budaya. Jadi masyarakat multikultural merupakan kelompok masyarakat yang terbentuk oleh karena banyaknya struktur kebudayaan yang beranekaragam.

Dalam mewujudkan persatuan maka sangat perlu menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi ditengah-tengah masyarakat multikultural. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) solidaritas memiliki arti sifat atau perasaan solider, sifat satu rasa senasib dan sebagainya, perasaan setia kawan. Rasa solidaritas terhadap sesama sebagai mana sila ketiga Pancasila yaitu "Persatuan Indonesia" maka solidaritas dapat dijadikan sebagai modal sosial bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan persatuan. Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain disekitarnya maka penting untuk membangun rasa solidaritas yang tinggi baik bagi kehidupan manusia dan kelompok masyarakat.

Dalam rangka menumbuhkan rasa solidaritas tentunya tidak mudah sehingga timbul juga tantangan yang nantinya akan memperhambat membangun rasa solidaritas. Salah satu hal yang menjadi pemicu kurangnya rasa solidaritas seperti: kurangnya komunikasi, silaturahmi antar sesama sehingga membuat masyarakat sulit mengerti satu sama lain, rasa individualisme yang tinggi menyebabkan orang lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding dengan orang lain, dari dua faktor pemicu tersebut akan menyebabkan beberapa konflik antar kelompok sehingga tidak terbentuknya rasa solidaritas didalam kelompok masyarakat.

Rasa solidaritas berasal dari kesadaran diri sendiri, kesadaran untuk saling menolong antar sesama, perduli antar sesama, menghormati antar sesama, dan lain sebagainya. Ketika sudah adanya kesadaran diri maka upaya dalam menumbuhkan rasa solidaritas juga lebih mudah dilakukan, upaya untuk membentuk solidaritas tersebut, antara lain:  membangun rasa empati bagi sesama, saling menolong, saling menghormati, dan menjalin silaturahmi guna memperat persatuan dalam masyarakat, dengan begitu rasa solidaritas akan tumbuh dengan sendirinya dan akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun