Mohon tunggu...
Maria Harlina
Maria Harlina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ikon Pemuda sebagai Tonggak Kebangkitan Bangsa

1 Juli 2022   12:59 Diperbarui: 1 Juli 2022   13:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cikal bakal lahirnya pemuda sebagai congkak kebangkitan bangsa, ditandai dengan keberanian mempersatuhkan pemikiran pemuda-pemuda dari seluruh pelosok nusantara

Pemuda sebagai conggak kebangkitan bangsa sejak 1928 ditandai dengan Hari Sumpah Pemuda. Eksistensi pemuda mulai terbentuk, dikala negeri ini ditempa penjajah kian ratus tahun lamanya. Kala itu, pemuda dari seluruh pelosok nusantara dari sabang sampai marauke, bersatu keyakinan, visi dan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdiri dikaki sendiri. Sehingga lahirnya beberapa pandangan besar, sebagai wujud Indonesia akan menjadi sebuah bangsa yang terbelenggu dari penjajah.

Sejak saat itu, pemuda dari seluruh nusantara mulai membentuk suatu persatuan yang kokoh untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. Berbagai jalan yang diterjal, untuk menyatukan rakyat Indonesia. Berbagai cara pula, pemuda-pemuda dari seluruh pelosok nusantara, ingin membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah. Bahkan melalui tulisan-tulisan yang terpublikasikan di surat kabar, berupa ajakan dan beberapa sarana lainnya yang digunakan pemuda untuk menyatukan pemikiran.

   Hingga sampai pada tahun 1945, dimana pada tahun tersebut, merupakan tonggak dan sejarah baru telah dimulai. Babak baru membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan segala perjuangan hingga titik darah penghabisan rakyat Indonesia yang menginginkan Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan belanda. Tak terkecuali peran pemuda yang dipimpin oleh Wage Rudolf Supartman sekaligus sebagai pencipta lagu Indonesia Raya, kala itu tampil perkasa membawa pemuda mencapai puncak kejayaannya.

   Bahkan Pemuda pun ikut andil mengamankan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sehari sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, dinamakan peristiwa Rengasdengklok yang dilakukan sejumlah dan sekelompok pemuda perkumpulan "Menteng 31".

 Sehingga dari sekian sejarah sumpah pemuda di negeri ini, kita dapat mengetahui bahwa, peran pemuda sejak masa penjajahan hingga masa kemerdekaan ini, sungguh memiliki peran, pengorbanan dan perjuangan begitu besar, untuk turut andil membela kebenaran dan terutama rakyat yang tertindas akan kebijakan bahkan peraturan yang merugikan rakyat.

Zaman Orde Baru

   Hal serupa juga beberapa kali terjadi di masa-masa orde lama, orde baru bahkan zaman reformasi saat ini. Banyak sekali kejadian yang mendapatkan sorotan dan kecaman keras dari masyarakat. Dimana pecahnya perjuangan pemuda di zaman orde baru, pada tahun 1999, pemuda dan mahasiswa dari seluruh pelosok nusantara. Berkumpul dan menyerbu Gedung Parlemen DPR RI untuk menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Dalam tuntutan itu, disebut Trikora atau tiga tuntutan rakyat untuk menurunkan Soeharto karena dianggap bobroknya birokrasi dan banyaknya praktek KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), yang sama sekali memberikan kemunduran bagi Republik ini.

Zaman Reformasi

   Bahkan setelah memasuki masa reformasi, banyak sekali tragedi, dimana pemuda dan mahasiswa menyoroti beberapa kebijakan dan peraturan yang diterapkan pemerintah. Dimana diantaranya, semenjak Presiden Susilo Bambang Yudhyono atau akrab disapa SBY, yang menaikan harga BBM beberapa kali semasa ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tuntutan dan kecaman keras dari masyarakat, pemuda dan mahasiswa turun memenuhi jalanan, melakukan demonstrasi dan menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM, yang dinilai sangat merugikan masyarakat.

 Dan semasa Presiden Ir. Joko Widodo saat ini, terdapat dua kali tuntutan massa dalam jumlah yang besar. Dimana pada bulan November 2019 lalu, pemerintah dan parlemen mengubah sistem KPK atau disebut dengan UU Revisi KPK. Banyak sekali mendapat kritikan, kecaman keras akan kebijakan kontroversial tersebut. Dimana pemuda dan mahasiswa dari sabang sampai marauke terus membanjiri dan mengepung Gedung Parlemen DPR RI di Senayan Jakarta. Untuk menuntut dan mengecam keras kebijakan kontroversi tersebut. Karena dianggap akan memperlemah Badan rasuah atau Komisi Pemberantasan Korupsi, yang memiliki niat yang sangat mulia untuk memberantas korupsi di negeri ini.

  Tak hanya sampai disitu, baru-baru ini, masyarakat digegerkan dengan sebuah kebijakan yang dianggap kontroversi. UU OMNIBUSLAW atau Cipta Kerja yang digagas oleh Presiden Joko Widodo sejak Oktober lalu. Dalam Pidatonya pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua kalinya. Ia menyampaikan akan membuat suatu kebijakan untuk menumbuhkan investasi di Indonesia. Dan berbagai perjalanan dan sepak terjang pembentukan UU tersebut. Dinilai kebut atau buru-buru, bahkan tidak melibatkan publik. Hal ini diutarakan oleh beberapa pakar dan ahli bahkan akademisi dan membludaknya massa untuk mengecam keras UU tersebut.

  Sejak disahkan oleh DPR RI pada 5 Oktober lalu, menuai kontroversi dan kecaman keras akan kebijakan tersebut. Beberapa diantaranya menyangkut situasi yang tidak memungkinkan dalam pengesahan UU Cipta Kerja tersebut, ada juga menyorot tidak melibatkan publik dan mendengarkan aspirasi rakyat dan ada juga terkait mekanisme pembentukan UU Cipta Kerja yang tidak sesuai dengan UU atau tata cara dan dicaplok dengan urusan kepentingan politik yang terlebih pada pada investor atau pengusaha.

   Hal inilah menjadi kecaman keras dari masyarakat dalam menyorot kasus tersebut. Tetapi lagi-lagi, pemerintah berdalih, mereka mengklaim bahwa kebijakan dan UU OMNIBUSLAW atau Cipta Kerja tersebut, sengaja dibuat untuk menarik Investor-Investor Asing untuk melakukan investasi di Indonesia. Bahkan Pemerintah menilai bahwa banyak sekali peraturan-peraturan yang tumpang tindih, mulai dari zaman orde lama hingga zaman reformasi yang membuat sulitnya Investor menginvestasikan saham dan perusahaannya di Indonesia. Bahkan dirilis dari Global Index Businnes atau lembaga dunia yang menilai dan merengking investasi bisnis dinegara-negara. Indonesia saat ini berada diperingkat 73 dengan tingkat investasi terburuk didunia. Dimana fakta menunjukan bahwa investasi yang dilakukan para investor asing untuk menginvestasikan sahamnya di Indonesia menjadi sangat sulit. Hal ini dikarenakan dengan banyaknya regulasi, kebijakan dan peraturan yang tumpang tindih antara pusat dan daerah. Sehingga para investor berpikir dua kali lipat sebelum menghibahkan sebagian sahamnya untuk di investasikan di Indonesia.

  Berdasarkan parameter tersebut, kita dapat mengetahui dengan jelas sosok pemuda yang penuh dengan segala perjuangan dan pegorbanan untuk memperjuangakan kepentingan rakyat. Memperjuangan nasib rakyat yang tertindas dengan beberapa kebijakan bahkan peraturan yang tentu merugikan masyarakat. Diakhir kata penulis mengutip pernyataan Presiden Soekarno yang menyatakan "Beri aku 1.000 orangtua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Begitulah kira-kira kekuatan dan powerful dari pemuda begitu besar dan kuat jika ingin memperjuangakan kebenaran dan memperjuangan nasib-nasib rakyat yang dirugikan dari kebijakan yang dinilai akan merusak tatanan kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun