Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

World Environment Day dan Orang Indonesia yang Hobi Makan Mikroplastik

5 Juni 2024   08:57 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:40 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mikroplastik. (Dok Shutterstok via Kompas.com)

Yup, solusi pengurangan sampah adalah memilah sampah sejak awal, sehingga sampah organik bisa dikompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kain, kertas dan lainnya dapat diserahkan/dijual pada UMKM yang menjalankan bisnis daur ulang sampah.

Tiga kondisi ini mempengaruhi cara pengomposan sampah organik.

  • Rumah dengan pekarangan bertanah yang cukup luas
  • Rumah dengan pekarangan bertanah, namun sempit
  • Rumah tanpa halaman bertanah

Bata Terawang (sumber: maria-g-soemitro.com)
Bata Terawang (sumber: maria-g-soemitro.com)

Penghuni rumah dengan pekarangan bertanah, baik sempit maupun cukup luas, mempunyai banyak pilihan mengompos sampah organik, diantaranya

  • Bata Terawang
  • Takakura
  • Lubang Resapan Biopori (LRB)
  • Selain itu juga dapat dibuat lubang khusus sampah organik.

Takakura (sumber:maria-g-soemitro.com)
Takakura (sumber:maria-g-soemitro.com)

Tempat tinggal dengan pekarangan bertanah memang lebih leluasa memilih cara mengompos. Tidak demikian halnya dengan rumah tanpa halaman bertanah.

Namun bukan tanpa solusi. Seperti yang saya alami dua tahun terakhir ini. Saya menghuni rumah tanpa pekarangan bertanah. Ada dua alternatif, mengompos dengan Takakura atau menggunakan pot tanaman hias.

Penjelasan rinci tentang cara membuat bata terawang dan Takakura akan saya tulis berikutnya. Sedangkan mengompos dengan pot tanaman hias sebagai berikut.

Mengompos dalam pot tanaman hias (sumber:YPBB Bandung)
Mengompos dalam pot tanaman hias (sumber:YPBB Bandung)

Bahan Mengompos dalam Pot 

  • Pot tanaman hias
  • Sekop tanah
  • Tanah
  • Sekam padi/cocopeat (gambut kelapa)
  • Sampah organik yang telah dicacah

Cara Membuat

  • Dengan menggunakan sekop, masukkan sekam padi/cocopeat secukupnya di bagian bawah pot, kemudian lapisi dengan tanah.
  • Masukkan sampah yang telah dicacah di atas media tanah. Tujuan pencacahan agar sampah organik mudah terurai. Semakin kecil hasil cacahan, semakin cepat terjadinya proses pengomposan.
  • Tutup sampah organik dengan tanah, kemudian siram dengan air secukupnya. Penyiraman berkala dibutuhkan untuk mempercepat proses pengomposan. Perhatikan, media tanah jangan terlalu basah, juga jangan terlalu kering. Pengomposan yang terlalu basah akan berpotensi bau, sedangkan terlalu kering membuat proses pengomposan lebih lama.
  • Setelah 3-4 minggu, kompos siap digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun