Gandeng Pegiat UMKM, JNE Berbagi Keberkahan di Ramadan 2023

Berbagi keberkahan, pada Ramadan 2023 JNE membagikan bingkisan takjil kepada masyarakat luas mulai tanggal 24 Maret hingga 14 April 2023.

Tak kurang dari 10.000 takjil dibagikan melalui 12 Kantor Cabang Utama, yaitu: Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Bekasi, Semarang, Pontianak, Makassar, Palembang, Medan, Jogjakarta, dan Denpasar.

Disalurkan sejak tanggal 24 Maret, acara puncak bagi-bagi takjil berlangsung pada tanggal 14 April 2023 di sekitar area Jalan Tomang Raya Jakarta Barat.

Tak kurang dari  2.000 bingkisan takjil kepada masyarakat sekitar. Bingkisan takjil juga dibagikan pada para pedagang dan UMKM. Tak terkecuali  pengendara roda dua dan empat yang melintas.

Beberapa komunitas ikut menyemarakkan acara pembagian bingkisan takjil, mereka adalah komunitas sepeda BMX, Street Dance dan ikon badut JONI agar semakin semarak.

Dalam pelaksanaan berbagi bingkisan takjil kepada masyarakat luas,  JNE berkolaborasi dengan Wahyoo, perusahaan startup yang berfokus pada digitalisasi dan modernisasi UKM kuliner.

Bukan kali ini saja JNE menggandeng Wahyoo. Sebelumnya, sejak  2020 silam telah terjalin kerjasama dalam beragam program positif kemanusiaan yang berlangsung sukses.

Kini, pada Ramadan 2023, JNE kembali bekerja sama dengan Wahyoo dengan tujuan membantu  dan mendukung mitra rumah makan dan UKM binaan Wahyoo. Diharapkan tidak hanya UKM binaan Wahyoo dapat tetap eksis menjalankan roda usahanya, juga terjadi peningkatan perekonomian di kawasan tersebut serta tentunya perekonomian secara keseluruhan.

Terkait berbagi keberkahan bingkisan takjil, Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE memberi sambutan:  

"Kegiatan bagi -- bagi takjil rutin JNE lakukan di setiap moment Ramadan, dan pada tahun ini program bagi -- bagi takjil dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung keberlangsungan UKM, sehingga dapat terus merasakan manfaatnya".

Selanjutnya Eri Palgunadi  menjelaskan bahwa aktivitas berbagi keberkahan melalui bingkisan takjil, sangat selaras dengan tagline JNE, yaitu: Connecting Happiness. Sehingga JNE selalu ingin berbagi melalui berbagai program - program menarik sebagai bentuk dukungan nyata kepada semua pihak sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional.

Sementara itu, CEO Wahyoo, Peter Shearer S mengatakan:

"Pada bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah ini menjadi momen yang baik bagi Wahyoo untuk kembali melakukan inisiasi program kebaikan bersama JNE". 

Peter Shearer S juga menjelaskan bahwa  Wahyoo memiliki semangat yang sama dengan JNE, salah satunya memberikan dampak yang positif dengan menyalurkan ungkapan kepedulian terhadap sesama. 

Sebagai perusahaan  startup yang berfokus pada digitalisasi dan modernisasi UKM kuliner, Wahyoo memberi  layanan e-supplies dan micro financing  yang membantu mengembangkan bisnis para pemilik usaha UKM kuliner di Indonesia. 

Layanan pengembangan juga menjadi fokus Wahyoo, tujuannya untuk membantu Wahyoo Kitchen Partners menghasilkan pendapatan yang lebih besar, serta meningkatkan loyalitas para mitra.

Mitra yang bergabung dengan  Wahyoo Kitchen Partners memperoleh manfaat dengan dapat memilih kemitraan dengan brand-brand kuliner seperti Bebek Goreng Bikin Tajir, Bakso Bikin Tajir, Ayam Paduka, Senang Hatea dan yang baru saja launch adalah Ajayib Chicken. 

Saat ini tercatat sekitar 300 restoran kecil dari 27.000 mitra Wahyoo telah bergabung dengan Wahyoo Kitchen Partners. Jumlah yang akan terus bertambah sesuai dengan semangat mengembangkan bisnis para pemilik usaha UKM kuliner di Indonesia.

Diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus membantu pelaku usaha (UMKM), Wahyoo mengusung brand terbaru yaitu Senang Hatea yang menyiratkan makna agar mitra Wahyoo agar tetap senang hati.

Sebagaimana diketahui JNE yang berdiri pada 1990, atau telah berusia 32 tahun, merupakan perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian.

JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. 

Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. 

Pada tahun 2014, ketika digitalisasi menjadi keniscayaan yang memudahkan konsumen, JNE melakukan optimalisasi Mobile Applications untuk meningkatkan service berupa trace tracking kiriman, kemudahan transaksi digital, Free Pick up dan COD.

Pengembangan demi kenyamanan layanan konsumen diwujudkan JNE pada tahun 2017 JNE membangun E-Fulfillment di beberapa cabang yaitu Warehouse Management System yang terintegrasi terkait warehousing, order fulfillment, technology development, shipping management dan delivery, menjadi solusi lengkap untuk para UKM di seluruh Indonesia.

Menyikapi perkembangan e-commerce, UKM dan perubahan daya beli masyarakat yang berubah sangat cepat serta dinamis, pada tahun 2020 JNE membangun Mega Hub JNE di area Bandara Internasional Soekarno -- Hatta.

Mega Hub JNE dibangun diatas tanah seluas 4 hektar. Mega Hub (Automatic Sorting Center and Gateway System) ini akan memiliki kapabilitas menangani ratusan ribu paket per hari.

Sekarang, tak kurang  dari 8000 titik layanan di seluruh Indonesia telah dibangun JNE untuk memperluas jaringannya. Sesuai dengan visi misi JNE mendorong kemajuan UKM dan meningkatkan perekonomian nasional