Pernah melihat botol air mineral di atas? Merupakan upaya salah satu perusahaan yang terkenal dengan slogan "One Planet One Health" untuk mewujudkan circular economy atau ekonomi yang berkelanjutan.
Caranya dengan mengumpulkan sampah botol mereka, kemudian memprosesnya hingga layak digunakan ulang/sesuai standar kemasan air minum.
Dengan adanya aktivitas ecobrick, perusahaan lain yang seharusnya mengikuti langkah tersebut jadi malas. Sementara sumber daya alam semakin menipis. Generasi mendatang membutuhkan sumber daya alam yang sama untuk keberlangsungan hidup mereka.
5. Pemerintah akan Menganggap Masalah Sampah Sudah Teratasi
"Masyarakat sudah mengolah sampah, kok," demikian kira-kira pendapat pemerintah saat melihat aktivitas pembuatan ecobrick. Mirip analogi masyarakat kelaparan yang ngemil makanan manis dan minum es sirup.
Padahal seperti telah diuraikan di atas, masalah sampah hanya tertunda. Sampah hanya berubah bentuk dari tumpukan sampah menjadi tumpukan ecobrick.
Keberaan aktivitas ecobrick membuat pemerintah lalai. Mereka melupakan tanggungjawab melaksanakan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, yang esensinya mengubah perilaku masyarakat agar mau memilah sampahnya.
Cara Mudah Menuju Indonesia Bebas Sampah
Daripada ngemil makanan manis, mengapa tidak makan nasi dan lauk pauknya? Â Daripada membuat ecobrick, mengapa tidak memilah sampah? Dengan memilah sampah dan mengompos sampah organik, masyarakat telah menyelesaikan sekitar 50 persen sampah di rumahnya sendiri.
Mengompos itu mudah, bahkan andaikan Anda tidak memiliki lahan. Akan saya tulis lain kali ya? Selain memilah sampah, 3 cara mudah di bawah ini akan berkontribusi mengurangi jumlah sampah sejak awal (di hulu), karena ketika sampah telah keluar rumah, akan sulit diatasi.