Kompasianer B yang gak setuju dengan pendapat tersebut membuat tulisan jawaban yang menjelaskan bahwa Anies Baswedan sangat berprestasi, buktinya bla....bla...bla
Sangat cerdas dan professional bukan?
Berkat rajin blog walking, saya sering mendapat support dan saran, seperti: "Kayanya tulisannya bakal lebih mantap jika ada gambarnya, deh." Saran yang nampak sepele namun selalu saya ingat. Sehingga kini, saya selalu menyertakan gambar dalam setiap tulisan.
Namun ada syarat agar blogwalking bisa berhasil, yaitu: Jangan baperan! Niatkan untuk mendapat lebih banyak input dan meningkatkan kualitas tulisan. Karena mungkin terjadi muncul kalimat berisi kritikan yang bikin sakit hati. Terima saja dengan lapang dada. Yakinlah sang pengkritik berniat baik.
4. Jangan Abaikan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Dalam beberapa pertemuan wali murid sekolah terkait Ujian Nasional (yang kini telah ditiadakan), perwakilan guru selalu membahas tentang buruknya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Setiap tahun, bisa dipastikan banyak peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran Matematika. Sebaliknya, sangat sedikit atau bahkan kerap terjadi tidak ada satupun peserta didik yang mendapat nilai 10 untuk Bahasa Indonesia.
Gak heran, banyak pejabat dan netizen (tentunya) yang menggunakan Bahasa Indonesia secara ajaib.
Gak heran juga, kompasianer yang tulisannya kerap diangkat sebagai headline Kompasiana, tetap kesulitan menembus surat kabar cetak.
5. KonsistenÂ
Hasil gak pernah mengkhianati proses. Hanya mereka yang mau konsisten bisa meraih penghargaan. Gak hanya penghargaan di Kompasiana, tentunya.