Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pisang Bonyok, Rahasia Pembuatan Banana Bread yang Legit

11 Juli 2021   19:07 Diperbarui: 13 Juli 2021   05:30 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pisang bonyok?

Yep, agak susah mendefinisikannya. Yang dimaksud adalah pisang yang terlalu matang (very ripe), belum busuk, tapi sudah begitu bonyok sampai tak seorangpun anggota keluarga mau menyantapnya.

Tapi rasanya,..... wuih manis banget!

Beruntung Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencantumkan kata "bonyok" yang artinya:

memar dan lunak (tentang buah dan sebagainya); sangat lembek dan agak busuk (tentang makanan, ikan, dan sebagainya)

Pisang seperti ini selalu dibuang di supermarket. Pisang dianggap sudah tidak layak jual, di pihak lain supermarket tidak bisa memberikan produknya dengan gratis, khawatir terjadi pencurian berkedok pemberian/gratisan.

Dan saya cuma bisa meratap sedih, melihat bahan baku banana bread yang lezat berakhir di kantong sampah, untuk kemudian dikirim ke TPA tanpa pengolahan (dikompos dan lain sebagainya).

Daftar Isi

  • Pisang Bonyok, Bahan Banana Bread yang Kerap Dibuang
  • Sejarah Banana Bread
  • Beda Banana Bread dan Banana Cake
  • Resep 1 Telur Banana Bread (Luvita Ho)

Mengapa harus menggunakan pisang bonyok?

Sebab rasa banana bread yang legit berasal dari pemilihan pisang yang tepat. Sesuai sejarah penemuan banana bread yang memakai pisang bonyok sebagai bahan bakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun