Jika kelak ada peraturan khusus kantong plastik maka akan bermunculan Perda untuk ember plastik, gelas plastik dan lainnya.Â
Mereka lupa bahwa produk plastik tersebut digunakan berulang kali selama bertahun-tahun. Sangat berbeda dengan kantong plastik yang menurut penelitian, rata-rata hanya digunakan selama 25 menit saja.
Kisah Absurd Para "Pejuang"Bapak ini sudah insaf, sekarang dia memproduksi "kantong plastik ramah lingkungan".
Aroma bisnis penolakan kantong plastik terendus dan disambut tangkas oleh para pengusaha kantong plastik.Â
Pernyataan kantong plastik baru bisa terurai ratusan tahun, dijawab dengan produk "kantong plastik ramah lingkungan" yang memiliki klaim mampu hancur dalam waktu 2 minggu -- sekian bulan.
Ini mirip klaim detergent yang katanya bisa digunakan hanya dengan 1 x pembilasan. Mereka menambahkan zat aditif agar detergent tidak mengeluarkan busa yang diklaim mampu membersihkan kotoran pada pakaian. Mari kita tertawa teman-teman, karena tak ada larangan tertawa di negara Indonesia. :D
Demikian pula "kantong plastik ramah lingkungan", produsen mencampur zat aditif agar kantong plastik bisa hancur dalam waktu relatif singkat. Hancur bukan berarti terurai di alam lho ya.Â
Kantong plastik hanya hancur dan berubah menjadi mikroplastik. Malangnya, para mikroorganisme penghuni air, bumi dan udara enggan makan mikroplastik. Sehingga pencemaran lingkungan hidup kian menjadi-jadi.
Rangkaian kisah bertambah ngenes sewaktu pemerintah kota Bandung menerbitkan perda kantong plastik ramah lingkungan.Â
Untung gak tertulis secara spesifik bahwa kantong plastik yang dimaksud adalah yang mendapat tambahan zat aditif. Jika tidak, pan anak cucu kita bakal ngetawain.