Menabung Air
"LRB memperkecil ruang alasan bagi masyarakat untuk tidak mengambil peran bagi upaya pelestarian lingkungan, dengan cara meresapkan air bersih (air hujan) sebanyak-banyaknya ke dalam tanah. LRB dapat diaplikasikan pada lahan sempit dengan fleksibel sekalipun di lokasi yang secara ekstrem dibuat perkerasan 100 persen".
Dua tulisan Kamir R Brata sebagai kompasianer dapat dibaca disini.Â
Recycling Air dengan Ecotech Garden
Bagaimana cara kerjanya?
- Pengaliran grey water ke EGA, dilakukan dengan cara memasang bendung di selokan, sehingga air dapat dibelokkan ke EGA.
- Sistem EGA tersebut dapat dibangun di halaman rumah, atau taman-taman yang ada di kompleks perumahan atau di bagian atas suatu situ atau danau alami.
- EGA akan menyaring unsur unsur hara (pupuk) yang terkandung didalam air, dan unsur bahan pencemar air lainnya. Unsur pupuk digunakan oleh tanaman untuk bertumbuh, sedangkan unsur pencemar, disaring oleh akar dan media penahan tanaman.
- Air yang keluar dari EGA (sudah disaring secara biologis), dapat dialirkan kembali ke selokan dibagian hilir bendung, atau dialirkan ke waduk, dan sumber sumber air lainnya.
- Karena bahan cemaran dalam air sudah berkurang, maka kualitas air yang dikembalikan ke selokan atau ke badan badan air lainnya, sudah lebih baik dari kualitas air sebelum melalui EGA.
 Selanjutnya mengenai Ecotech Garden bisa dilihat di litbang.pu.go.id
Dua penemuan di atas hanya sebagian kecil hasil karya anak bangsa dalam usaha memaksimalkan sumber daya air. Bagaimana implementasinya? Sangat tergantung kemauan dan aksi kita sebagai warga yang mengalami kelangkaan air. Apakah akan diam saja, atau turut serta melestarikan sumber air bersih. Remote controlnya kita yang pegang.
Bisa on, bisa juga off.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI