Kerja Cerdas
Pertama kali dengar istilah kerja cerdas dari Ustaz Aam Amirudin, saya pikir pas banget disematkan pada Pak Hanif, yaitu ngga asal kerja tapi kerja berdasarkan target dan tujuan.
Namun bukan berarti ngga bisa membuat terobosan. Salah satunya dengan melengkapi balai latihan kerjanya. Seseorang yang ingin belajar menjahit misalnya, ngga hanya belajar memotong pola, tapi juga mendesain, melihat banyak contoh desain luar/dalam negeri, berkreasi dan memperagakan hasilnya secara periodik.
Balai Latihan Kerja (BLK) memiliki semacam red karpet. Tempat peserta didik menyelenggarakan fashion show ala BLK. Tak heran ada beberapa perusahaan yang mengijon lulusan BLK kemenaker.
Emang sih, dulu balai latihan kerja ngga dilirik, penyebabnya karena mereka hanya sekadar kerja, sekadar menyelenggarakan latihan kerja. Ketika guru ngga datang, pegawai BLK setempat yang mengajar. Ini sih diakui teman saya yang kebetulan menjadi pegawai disana. Ngawur banget ya?
Belenggu Stigma
Pernahkah terpikir bahwa stigmalah yang menjadi penyebab keributan hukuman mati seorang buruh migran?Â
Maksudnya gini lho. Pernahkah Anda tahu bahwa menurut data Kepolisian, di Indonesia, rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan?Â
Sebanyak 61 % kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, lalu 9 % disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan teknik laik jalan) dan 30 % disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.