Membaca tulisan Kompasianer Dzukfikar  disini, saya mengambil kesimpulan bahwa apapun profesinya, uang THR selalu disiapkan untuk menyambut hari Idul Fitri. Pertanyaannya haruskah kita menghabiskan semua uang THR untuk keperluan konsumtif selama Lebaran. Bisakah disisihkan untuk investasi?
Semua orang butuh investasi, karena siapapun ingin hidup mapan di hari tua. Terjamin kualitas hidupnya. Terlebih  mereka yang memiliki rencana masa datang. Baik untuk sekolah anak, keinginan ibadah umroh/haji atau sekedar pelesir ke berbagai belahan dunia. Menyisihkan uang THR  sebagai dana awal investasi merupakan langkah yang sangat tepat.
Mengapa harus investasi? Tidak cukupkah uang tabungan?
Tidak, tabungan tidak cukup memenuhi kebutuhan finansial di masa pensiun, bunga tabungan tidak sebanding dengan inflasi yang terjadi di setiap tahunnya. Bahkan jika saldo tabungan kurang dari 10 juta rupiah, jangan kaget jika jumlah tabungan menyusut terpotong biaya administrasi, pajak dan lain lain.
Nah, investasi apa saja yang bisa dipilih oleh  pemula?
Investasi emas
Emas merupakan investasi paling jadul yang diajarkan orang tua kita. Namun alih-alih perhiasan emas, cobalah berinvestasi dengan emas batangan atau kerap disebut logam mulia (LM).
Emas merupakan barang yang harganya cenderung naik dari tahun ke tahun. Penyebabnya adalah sumber daya alam yang terbatas, sementara antusiasme orang untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk emas semakin meningkat. Sehingga sering terjadi kelangkaan persediaan emas batangan Antam.
Pertimbangkan untuk berinvestasi emas di bank syariah. Lembaga Keuangan ini membuka peluang bagi nasabah memiliki emas dengan cara menyicil tanpa takut riba karena telah sesuai syariah. Uang muka pembelian emas didapat dari penyisihan uang THR, sedangkan cicilan per bulan tergantung kemampuan kita.
Reksa dana
- Reksa dana pasar uang. Â Jenis reksa dana ini cenderung aman. Dana ditempatkan di deposito, Â Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi.
- Reksa dana pendapatan tetap. Minimal 80 % dana dialokasikan ke obligasi.  Sehingga keuntungan  yang diperoleh  lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.
- Reksa dana campuran. Reksa dana ini lebih kompleks dibanding reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, sehingga keuntungan yang diperoleh lebih tinggi. Tentunya risikopun semakin banyak.
- Reksa dana proteksi/ reksa dana pendapatan tetap. Risikonya lebih rendah dibanding reksa dana campuran, karena menempatkan sebagian dana  dalam instrumen obligasi yang bisa memberikan perlindungan.
- Reksa dana Index.
Banyaknya produk reksa dana membuat kita harus selektif dan berpikir masak dalam menentukan investasi paling tepat. Prinsip yang tidak boleh dilupakan adalah: high risk high return, low risk low return.
Asuransi Unitlink
Sering mendapat tawaran Asuransi Unit Link. Jangan ditolak dulu jika seorang kerabat menawarkan proposal asuransi unit link untuk membiayai sekolah anak, biaya kesehatan atau apapun yang dibutuhkan untuk menjamin keuangan di masa depan. Mereka mencoba memberi pelayanan palugada: apa lu mau, gue ada.
Sebagian uang THR yang disisihkan bisa digunakan untuk membayar premi awal asuransi unit link. Yang perlu dipahami, asuransi unit link merupakan produk asuransi dengan fitur investasi. Jadi jika mau membeli asuransi saja, premi  yang disetor tidak sebanyak asuransi unit link. Sesuai asuransi tradisional yang dananya tidak bisa ditarik dan dibayar sesuai tempo atau sesuai kesepakatan.
Meskipun merupakan asuransi jiwa  berbalut fitur investasi, manfaat asuransi dalam unit link tetap ditonjolkan. Investasi dalam unit link cenderung bersifat manfaat tambahan yang bisa dirasakan pada akhir periode perlindungan
Porsi investasi dalam unit link sebenarnya adalah dana kelola reksa dana. Setiap penyetoran premi akan dialokasikan dalam 2 pos. Yang pertama untuk asuransi, sementara yang kedua, untuk membeli unit investasi. Tentunya untuk asuransi jangka panjang, karena fokus asuransi unit link adalah asuransi jiwa.
Ada ayat suci Al Quran yang membuat saya selalu mengingatkan para suami untuk berinvestasi, yaitu QS Al Baqarah ayat 240: " Dan orang-orang yang akan mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri, hendaklah membuat wasiat untuk istri-istrinya. (yaitu) nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari rumah).
Adanya investasi tidak saja menjamin pasangan pasutri terjamin kebutuhan finansialnya di hari tua. Juga menjamin kebutuhan nafkah jika Sang Pencipta memutuskan kepala keluarga, pencari nafkah tunggal, mendahului istri dan anak-anaknya untuk menghadapNya. Karena itu jangan enggan menyisihkan uang, termasuk uang THR untuk investasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H