Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Lakukan Kalkulasi Cermat, Agar Selamat Usai Lebaran

28 Mei 2018   22:53 Diperbarui: 28 Mei 2018   22:51 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksud selamat  disini adalah tidak mengalami kesulitan keuangan usai hari Lebaran. Karena sering uang THR habis sebelum usai Lebaran yang berakibat uang gaji bulanan  terpakai. Akhirnya  terpaksa hidup  menderita  kekurangan uang hingga  menjelang  gajian tiba. Atau yang lebih apes, kartu kreditpun terpaksa digunakan.

Euforia saat-saat lebaran sungguh melenakan. Berkumpul dengan kerabat yang hanya bertemu setahun sekali atau terkadang baru bertemu setelah terpisah bertahun lamanya. Sehingga dirayakan dengan aktivitas menguras isi kantong yang idenya muncul begitu saja.

Salah? Belum tentu. Namanya juga setahun sekali. Yang perlu dipertanyakan adalah apakah belanja uang THR yang kita lakukan termasuk kategori  boros atau tidak? Sebanyak apapun uang THR jika dibelanjakan tanpa perencanaan pastinya bakal habis tak terkendali. Sesuai sifat manusia yang memiliki keinginan tak terbatas. Karena itu dibutuhkan rencana anggaran belanja (RAB) THR yang sesuai dengan kebiasaan setiap keluarga.

Baca juga: Memasak Bareng Keluarga, Kemesraan Tak Tergantikan di Bulan Ramadan

RAB setiap keluarga berbeda namun biaya-biaya yang dapat diduga umumnya sama. Yang dimaksud biaya adalah pengorbanan  yang dapat diduga, dapat dihitung secara kuantitatif, selebihnya adalah pemborosan.

Ke dalam RAB  sebaiknya juga dimasukkan rencana-rencana yang ingin diwujudkan dengan uang THR seperti investasi, menabung dan lain-lain. Agar uang THR jangan dianggap sebagai uang  yang jatuh dari langit dan  bisa memenuhi semua keinginan. Beberapa elemen yang harus masuk RAB uang THR umumnya sebagai  berikut:

Biaya perayaan Lebaran

Termasuk  biaya pembelian kue-kue, masakan khas Lebaran (ketupat dan teman-temannya), busana baru keluarga, biaya bepergian (tidak hanya tiket/bensin, juga cemilan dan pernak-pernik lainnya) selama Lebaran serta aktivitas Lebaran lainnya.

Zakat dan sedekah

Tidak hanya zakat fitrah, di hari Lebaran,  banyak orang terbiasa membayar zakat maal berbarengan dengan zakat fitrah. Pemberian  angpau untuk sanak keluarga senior maupun yunior, penting banget masuk dalam pos  ini. Sejumlah uang yang ditentukan bisa  ditukar di Bank Indonesia dengan lembaran uang baru. Tujuannya tidak hanya memberikan kegembiraan bagi penerima,  juga agar disiplin, tidak mengambil dari pos lain jika lembaran ini habis.

Bayar hutang

Ada hutang yang belum lunas? Prioritaskan uang THR untuk membantu melunasi. Agar tidak berlarut-larut dan membuat hidup terasa berat. Selain itu hutang juga membuat kita kesulitan untuk menabung. Jadi bayar sebagian hutang atau lunasi, sehingga bisa tersenyum lebih ceria di hari nan fitri karena beban hutang terangkat.

Tabungan

Semua orang tahu bahwa hidup bukan hanya menyangkut hari ini tapi juga masa depan. Sayangnya  banyak alasan yang membuat kita gagal menabung. Karena itu sisihkan kurang lebih 10 persen dari uang THR untuk  tabungan. Kemudian niatkan jumlah tabungan bertambah hingga sekian persen di tahun depan.

Investasi

Hari gini hidup tanpa investasi?  Jangan salahkan siapapun jika 10 -20 tahun kesulitan finansial untuk membayar sekolah anak, kesehatan serta biaya-biaya lain yang membengkak akibat inflasi. Ada perbedaan yang besar antara tabungan dan investasi, tabungan bisa diambil sewaktu-waktu sedangkan investasi merupakan simpanan jangka panjang. Mulailah melakukan penelitian untuk menentukan investasi yang cocok

Sebagai moderator bisnis untuk grup ibu rumah tangga berusia 25 -- 40 tahun, saya kerap menerima keluhan mereka yang kesulitan mengawali investasi. Padahal banyak sekali investasi yang mudah dilakukan seperti pembelian emas, baik perhiasan emas atau logam mulia. Khusus emas batangan/logam mulia dapat dibeli dengan cara mudah di pegadaian dan bank syariah. Nah, mulailah berinvestasi dengan menyisihkan sebagian uang THR.

Pos Cadangan 

Pos cadangan dibutuhkan jika tiba-tiba ada acara menguras kantong seperti kisah di atas. Atau ada kunjungan/mengunjungi  sanak keluarga/kerabat yang ditimpa kemalangan dan  mengharuskan kita memberi santunan. Gunakan pos cadangan hanya untuk kasus-kasus tak terduga. Jika hingga akhir Lebaran pos cadangan tidak digunakan,  masukkan ke pos tabungan.  Agar tetap on the track dan disesali kemudian karena telah melakukan pemborosan.

sumber: freepik.com
sumber: freepik.com
Ternyata hidup selamat karena  melakukan kalkulasi cermat tidak sekedar menjawab sanggahan "ah ini hidup gue, pas-pasan juga ngga nyusahin orang lain". Namun berarti juga menghindari hidup boros yang dilarang agama sesuai ayat berikut:

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan." (QS. Al Isro' (17): 26-27)

Jika sudah begini, masih mau hidup boros?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun