Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karena Puasa Tidak Sekadar Menahan Lapar dan Haus

25 Mei 2018   23:27 Diperbarui: 5 Mei 2019   14:20 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cash-fasting.com

Berkorban

"...Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan...(QS Al-Maidah: 48).

Perbedaan itu rahmat. Seorang muslim sudah seharusnya bersabar melihat rumah makan tetap buka di saat bukan Ramadan. Berkorban disaat kelompok masyarakat lain makan dan minum didepannya. Tidak marah. Tidak ngomel-ngomel. Karena seperti yang telah saya sebut di atas, manusia lebih tinggi derajatnya dibanding ular yang juga berpuasa ketika harus ganti kulit.

Nabi Muhamad SAW berbuka dengan kurma.

Sebaik-baiknya muslim adalah yang menjadikan Nabi Muhamad SAW sebagai panutan.

Anas bin Malik RA berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air (HR Abu Daud dan Ahmad). (sumber )

Jadi? Jika ingin mengikuti teladan nabi, cukup dengan kurma atau seteguk air. Sehingga tak perlu marah-marah melihat yang lainnya sedang makan dan minum.

Jangan marah karena urusan duniawi

Rasulullah SAW,  tak pernah marah karena dirinya, tapi marah karena Allah SWT. Nabi SAW pun tak pernah dendam, kecuali karena Allah SWT. Tidak ada urgensinya marah karena melihat warung yang buka di bulan Ramadan. Serta mereka yang makan dan minum di bulan Ramadan. Karena setiap insan manusia mempunyai tanggung jawab masing-masing pada Sang Pencipta.

Dari antara ibadah lainnya, puasa merupakan satu-satunya ibadah tak kasat mata. Hanya Allah SWT yang mengetahui dan menerima ibadah tersebut.  Hanya  sebulan dari 12 bulan, hari-hari penuh rahmat itu tiba. Sayang sekali jika hanya diisi kemarahan karena melihat orang lain makan dan minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun