Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Alun-alun Bandung, Destinasi Lengkap Yang Menjadi Favorit "Urang Bandung"

24 Mei 2018   22:50 Diperbarui: 24 Mei 2018   23:59 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngabuburit dalam Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS)  artinya adalah ngalantung ngadagoan burit  pengertiannya  kurang  lebih bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Mungkin karena aktivitas menjelang waktu Magrib tidak ada padanannya dalam Bahasa Indonesia, maka istilah ngabuburit  digunakan secara nasional.

Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading dan pejabat menyelesaikan jabatannya dengan meninggalkan karya. Salah satu karya Ridwan Kamil, mantan Walikota Bandung yang akan selalu dikenang adalah alun-alun Bandung.  Destinasi ngabuburit favorit yang nyaman dan instagramable.

Banyak warga kota yang rela naik bus kota atau kendaraan pribadi untuk menuju kawasan ini. Khusus di alun-alun, mereka bisa berfoto ria, selfie maupun welfie. Anak-anak bermain bola. Orang dewasa mengobrol hingga waktu Magrib untuk kemudian berbuka, salat dan tarawih di Masjid Agung.

 Terletak di pusat Kota Bandung, alun-alun Bandung diapit Masjid Raya Bandung, Pendopo Bandung, lokasi konferensi Asia Afrika,  pertokoan dan heritage. Diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014, taman yang merupakan hamparan rumput hijau sintetis memiliki luas 1.200 meter persegi. Ada alasan Kang Emil mengenai penggunaan rumput sintetis alih-alih rumput  alami, yaitu karena bangunan parkir dibawahnya tidak dirancang untuk mendapat beban berat. Akhirnya alternatif rumput sintetis diambil walau Kang Emil harus mendapat banyak kecaman termasuk dari civitas academica ITB, tempatnya menimba ilmu.

Banyak hal yang menjadi penyebab  warga Kota Bandung memilih alun-alun Bandung sebagai destinasi ngabuburit yang favorit, salah satunya  adalah lengkap. Pria, perempuan, dewasa, anak-anak, mendapat banyak pilihan disini. Tidak sekedar duduk-duduk menunggu waktu Magrib.

Apa saja? Ini dia:

Pusat kegiatan spiritual

Ngabuburit sambil melantunkan  ayat-ayat suci Allah atau mendengar tausiah, bisa banget di Masjid Raya Bandung. Berstatus masjid provinsi Jawa Barat walau berada di depan pendopo Kota Bandung.

Masjid yang mampu menampung 13.000 jamaah ini berdiri di tanah seluas 23.448 m dengan luas bangunan 8.575 m. Dulu sebelum direnovasi, Masjid Raya yang lebih dikenal sebagai Masjid Agung tampak kumuh dan terdesak kawasan komersil disekitarnya.

Masjid akhirnya direnovasi pada tahun 2001 dan diresmikan dengan nama Masjid Raya Bandung pada tanggal  4 Juni 2003. Corak Sunda ditinggalkan,  diganti  menjadi bangunan khas Timur Tengah dengan satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi.

Perpustakaan

Ketika diresmikan pada tanggal 31 Desember 2014 ada fasilitas perpustakaan agar warga kota Bandung bisa bersantai sambil membaca.

Pusat jajan

Diapit  kawasan komersil, alun-alun memiliki beberapa destinasi kuliner Bandung  yang terkenal. Namun  dimana ada keramaian disitu ada pedagang kaki lima (PKL), maka PKL makananpun bermunculan. Terlebih di bulan Ramadan. Penjual takjil seperti gorengan dan kolak bermunculan seperti  tumbuhnya jamur di musim hujan. Hebatnya laris manis tanjung kimpul.

Terminal Bandros

Berkeliling kota sambil ngabuburit pastinya membawa kesan tersendiri. Untuk itu Kota Bandung menyediakan Bandros,  singkatan dari Bandung Tour on Bus dengan tiket  Rp 20.000 untuk single trip (sekali perjalanan) dan Rp 40.000 untuk multi trip /one day pass (lebih dari sekali perjalanan).

Bus dengan desain yang futuristik ini hadir dengan 7 warna, yaitu Bandros Biru, Bandros Kuning, Bandros Ungu, Bandros Hijau, Bandros Pink, Bandros Hitam, dan Bandros Merah. Dengan beberapa rute, alun-alun Bandung merupakan salah satu terminal keberangkatan, dua lainnya yaitu Gasibu dan Balai Kota Bandung.

Tempat anak bermain

Selain bisa bermain bola dan aneka permainan lainnya di alun-alun Bandung, anak-anak juga bisa bermain di  sepanjang jalan Dalem Kaum. Area yang telah diubah menjadi kawasan  pedestrian ini sehingga tidak hanya ramah pejalan kaki juga memungkinkan anak-anak bermain mobil-mobilan, otoped dan lainnya. Solusi bagi mereka yang tidak memiliki alat permainan tersebut juga untuk yang tinggal di kawasan padat penduduk.

Pusat belanja busana dan asesoris

Sebelum kawasan komersial merambah daerah utaram selatan dan timur Kota Bandung,  alun-alun Bandung  dikenal sebagai kawasan perniagaan yang ramai. Bahkan Masjid Agung Bandung hampir terlindas bangunan toserba. Setelah satu persatu runtuh dan bangkrut, beberapa pertokoan masih eksis dan terkenal sebagai pusat belanja busana yang lengkap dan murah.

Tempat welfie dan selfie

Di era boomingnya smartphone, kegiatan swafoto tak terelakkan. Untuk meningkatkan indeks kebahagiaan, kang Emil berusaha mewujudkannya. Karena itu area selfie dan welfie tidak hanya di alun-alun Bandung tapi juga sepanjang jalan Dalem Kaum, depan Pendopo yang sudah direnovasi total hingga tak terkesan menyeramkan. Dan pastinya di sepanjang jalan Asia Afrika, jalan paling bersejarah di Kota Bandung.

Menikmati pemandangan

Ingin menikmati pemandangan Kota Bandung? Bisa! Dengan membayar karcis Rp 7.000 bisa naik ke lantai 19 Menara Masjid Agung untuk melihat rangkaian pegunungan yang mengelilingi Bandung.

Ada gula ada semut. Tidak hanya PKL yang meramaikan warga kota Bandung yang berkerumun di alun-alun Bandung, namun juga kegiatan jasa hasil pemikiran kreatif. Mereka membuat berbagai kostum mulai kostum hantu, superhero hingga anime yang familier. Mereka berkeliling dan mendapat rupiah dari jasa welfie bareng.

Selain itu ada juga jasa menyewakan alat permainan seperti otoped dan mobil-mobilan. Setiap pelaku barang dan jasa  bergerak saling melengkapi.  

Ramadan menjadi bulan penuh berkah karena ngabuburit diisi kegiatan meningkatkan  hablumminallah dan hablumminanas. Sebagai umat, kita hanya bisa berusaha, Allah SWT yang menentukan, sebagai pemilik hak prerogatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun