Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kecelakaan Tunggal, Apakah Setya Novanto Bisa Klaim BPJS Kesehatan?

21 November 2017   06:21 Diperbarui: 21 November 2017   06:21 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecelakaan tunggal Setya Novanto {sumber gambar : tribunnews.com (kiri); tempo.co (kanan) }

Jelaslah, pemerintah sudah berbuat maksimal untuk melindungi warganya dari musibah yang tak diduga, baik akibat kecelakaan maupun sakit.

Saya sendiri, sejak layanan BPJS Kesehatan diresmikan, amat menikmati layanan ini. Setiap bulannya memperoleh jasa dokter spesialis lengkap dengan obat-obatnya secara gratis.

Kok bisa mendapat layanan dokter spesialis?

Tentu saja. Berbeda dengan rumor yang mengatakan pasien BPJS akan dipersulit. Pengalaman saya super duper mudah. Step by stepnya begini:

  1. Datang ke fasilitas kesehatan (faskes) yang ditunjuk, umumnya puskesmas terdekat. Jangan lupa kartu BPJSnya dibawa ya.
  2. Karena merupakan pasien yang membutuhkan layanan dokter spesialis, saya menunjukkan bukti rekaman, misalnya MRI, EEG, ECG dan lainnya. Bisa sih mengatakan keluhannya pada dokter, untuk dibuatkan surat pengantar ke laboratorium klinik. Layanan laboratoriumnya gratis lho.
  3. Dokter umum di puskesmas inilah yang akan memberikan surat rujukan ke rumah sakit, tempat praktek dokter spesialis. Sebetulnya surat rujukan bisa dikirimkan online, namun karena kecepatan internet kita yang masih lelet, cara konvensional pun ditempuh, belum paperless.
  4. Sebelum diperiksa dokter spesialis, petugas pendaftaran di rumah sakit akan meminta kelengkapan data, yaitu 2 lembar fotocopi KK, 2 lembar fotokopi KTP, 2 lembar fotokopi surat rujukan dari puskesmas, dan 2 lembar fotokopi kartu BPJS. Kartu BPJS asli ditunjukkan untuk verifikasi.
  5. Sudah, hanya itu, setelah diperiksa, ngantri untuk mengambil obat, pulang deh. Untuk kembali bulan berikutnya jika obat habis.

Malas ngantri? Yaaaa....yang sakit kan banyak.

Berbeda dengan proses pengobatan yang harus datang ke faskes, ya iyalah. ^_^ Pendaftaran BPJS bisa dilakukan secara online. Maksudnya bukan hanya via website bpjs kesehatan, yang sudah sejak awal bisa dilakukan. Namun melalui aplikasi mobile JKN KIS dengan mengunduhnya melalui Google Play Store atau Apple Store.

Aplikasi ini direkomendasikan untuk perangkat mobile system operasi Android 4.0 keatas dan iOS 10.  Sebelum mengunduh, hati-hati jangan sampai salah unduh. Nampaknya keberadaan BPJS kesehatan ini cukup seksi sehingga banyak bermunculan aplikasi yang tidak resmi. Sedangkan aplikasi resmi dari BPJS Kesehatan adalah ini:

dok. pribadi
dok. pribadi
aplikasi BPJS (dok Maria G Soemitro)
aplikasi BPJS (dok Maria G Soemitro)
Selama mengunduh, siapkan  Nomor Kartu Keluarga,NIK, nomor ponsel, nomor rekening tabungan, alamat domisili dan alamat email yang masih aktif karena setelah registrasi dan mengisi semua kolom, sistem secara otomatis akan mengirim nomor verifikasi ke email tersebut.

Pengguna aplikasi mobile JKN KIS bisa menikmati banyak kemudahan, yaitu:

  • Kemudahan mendaftar dan mengubah data kepesertaan
  • Kemudahan mengetahui informasi data peserta dan keluarga
  • Kemudahan mengetahui informasi tagihan dan pembayaran iuran
  • Kemudahan mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan
  • Kemudahan menyampaikan  pengaduan dan permintaan informasi baik tertulis maupun telepon seputar JKN-KIS melalui Call Centre BPJS Kesehatan di 1500-400

Walau merupakan layanan kesehatan yang baru, tak terhitung banyaknya penderita yang terselamatkan dengan program BPJS Kesehatan. Sungguh berbanding terbalik dengan kenyataan defisit yang harus dialami hingga mencapai 9 triliun.

Sudah waktunya ada perubahan paradigma, setiap warga harus bertanggungjawab merawat kesehatannya. Jangan mentang-mentang peserta, lantas membebankan semuanya pada layanan BPJS Kesehatan. Dimulai dari hal kecil seperti mengonsumsi makanan sehat, olah raga teratur dan istirahat cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun