Demikian juga penerapan Rebo Nyunda, Kamis Inggris, Selasa Tanpa Rokok, serta ajakan tematik lainnya dibuat agar ada perubahan perilaku positif pada masyarakat. Kang Emil mewajibkan Rebo Nyunda agar warga Kota Bandung menyintai budayanya. Salah satunya dengan berpakaian adat Sunda dan tidak malu berbicara dalam Bahasa Sunda.
Kecintaan pada budaya yang dimiliki diharapkan seimbang dengan cara berpikir global dan sesuai dengan kemajuan teknologi karena itu diberlakukan Kamis Inggris.
Untuk  meningkatkan pemahaman spiritual, ada Magrib Mengaji dan Subuh Berjamaah.
Memberi teladan
Penyebab lalu lintas macet adalah ketidakseimbangan meningkatnya jumlah kendaraan dengan pembangunan jalan. Nah, agar tidak terjebak macet, Kang Emil memberi teladan agar warga tidak hanya berkeluh kesah. Tapi mulailah menggunakan moda transportasi sepeda yang bebas macet dan murah.
Dalam Magrib Mengaji , Emil memberi contoh bagaimana dirinya yang akrab dengan media sosial meninggalkan gadget untuk mengaji dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Paling lama hanya menghabiskan satu - 2 jam dari total 24 jam, namun manfaatnya sangat besar.
Dengan mengaji di setiap waktu Magrib, Â habluminallah (meningkatkan ibadah pada Allah SWT) diperoleh, juga mempererat silaturahmi (habluminannas) dengan orang di sekeliling. Jangan sampai terjadi hubungan merenggang dengan kerabat terdekat, tapi justru akrab dengan sosok nun jauh di alam maya.
Salah satu jawabannya adalah keinginan banyak partai politik (kecuali Partai Nasdem) untuk menjadikan Ridwan Kamil sebagai kadernya. Syarat yang enggan dipatuhi karena Kang Emil rupanya tidak mau ribet dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kader parpol. Toh Ridwan Kamil sudah memberikan bukti dirinya sungguh-sungguh bekerja ketika didukung dalam pilwalkot 2013.
Kang Emil justru mendukung partai pengusung dirinya agar sukses dalam pilpres. Terbukti hasil pemungutan suara untuk Prabowo -- Hatta di Bandung menempati urutan satu dengan 57,69 persen sedangkan Jokowi -- Yusuf Kalla hanya 42,31 persen.