Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Laku Pandai Bank Syariah, Solusi Untuk yang Gemar Menyimpan Uang di Bawah Bantal

7 September 2017   19:34 Diperbarui: 15 September 2017   05:57 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: dreamstime.com)

Ini era milenial lho, masa sih masih ada yang menyimpan uang di bawah bantal? Oh masih banyak yang melakukannya , seperti yang dijelaskan presiden Jokowi dalam kampanye Ayo Menabung  di Jakarta Convention Centre, 31 Oktober 2016 silam. Tak tanggung-tanggung ada yang menyimpan hingga 1 triliun rupiah di rumahnya (sumber)

Pernyataan Jokowi sangat sesuai dengan hasil survei Global Findex  pada tahun 2014 yang menunjukkan  bahwa hanya 36 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank. Sangat rendah dibandingkan rata-rata global sebesar 62 persen. Serta jauh tertinggal dari Thailand (78 %), Malaysia (81 %) terlebih Singapura (96%). (sumber)

Banyak hal menjadi penyebab. Mulai dari takut terkena riba hingga biaya administrasi yang tidak sebanding dengan perolehan bunga. Alasan lain lagi dikemukakan pelaku UMKM. Perputaran uang antar pembeli dan penjual begitu cepat sehingga keharusan menyetor uang ke bank yang letaknya jauh menjadi gangguan kecepatan transaksi mereka.

Akibatnya banyak UMKM tidak bankable. Karena itulah pemerintah gencar menyerukan gerakan non tunai, dan yang terbaru adalah layanan branchless bankingatau layanan keuangan tanpa kantor (laku pandai). Laku pandai merupakan sistem keagenan atau perpanjangan tangan bank yang mampu beroperasi hingga  pelosok daerah.

Umumnya seorang laku pandai telah membuka usaha jasa pembayaran listrik,  air,  pulsa serta layanan keuangan lainnya terlebih dulu. Konsistensi dan kredibilitas  membuat pihak  bank mempercayai untuk kerjasama.

laku pandai (YouTube.com)
laku pandai (YouTube.com)
Jika bank konvensional telah mulai membuka jaringan laku pandai sejak tahun 2016. Beberapa bank syariah baru memulainya di tahun 2017. (sumber) Layaknya petugas bank, mereka bertugas menerima dan membayar uang tabungan. Bahkan jika instrumennya telah siap,  kelak nasabah bank bisa mengajukan pinjaman melalui laku pandai.

Posisi yang strategis seorang laku pandai sangat penting untuk menyosialisasikan manfaat menabung khususnya menabung di bank syariah. Agar warga masyarakat memahami pentingnya menabung dan keuntungan-keuntungan yang dinikmati jika menjadi nasabah bank syariah. Kupasannya  sebagai berikut:

Nasabah adalah mitra Bank Syariah

Prinsip bermitra dengan nasabah yang diterapkan bank syariah pastinya lebih nyaman dibanding hubungan kreditur dan debitur seperti di bank konvensional.

Setiap transaksi dikukuhkan dengan akad yang sesuai hukum Islam sehingga tercipta rasa keadilan dengan adanya transparansi sebelum akad disetujui bersama. Kecuali ada perubahan kesepakatan, nasabah akan menerima hasil investasi yang sama.

Sistem bagi hasil

Ciri khas bank syariah adalah penerapan bagi hasil. Sesuai salah satu  prinsip ekonomi Islam adalah larangan riba dalam berbagai bentuknya. Dengan adanya pola  bagi hasil,  bank syariah dapat menciptakan iklim investasi yang sehat dan adil karena kedua belah pihak saling berbagi keuntungan dan potensi risiko yang timbul. Sehingga akan tercipta posisi berimbang antara bank dan nasabahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun