Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rhoma Irama, Hati-hati Bicara tentang Narkoba!

15 Juli 2017   19:23 Diperbarui: 15 Juli 2017   20:18 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Before and after pengguna sabu sumber: cbsnews.com

"Kemarin bahwa pertama Ridho menggunakan itu motivasinya bukan untukfun, bukan untuk hura-hura, bukan untuk pesta pora. Tetapi dalam rangka katakanlah untuk membuat posturnya lebih ideal sebagai artis, sebagai penyanyi, dan bintang film (sumber)

Rhoma Irama, anda bercanda?  Bagaimana mungkin narkoba digunakan untuk membentuk tubuh?   Bagaimana jika pengedar narkoba menggunakan kalimat anda untuk mengiming-imingi remaja labil?

Rhoma Irama rupanya sedang terpukul. Anak kesayangannya, Ridho Rhoma  tertangkap tangan memiliki sabu seberat 0,7 gram berikut alat penghisapnya pada Sabtu (24/3/2017) silam. Polisi menetapkan Ridho sebagai tersangka  setelah  hasil  tes urin dinyatakan positif.

Mungkin Rhoma Irama berusaha memperbaiki nama baik, sebagai penyanyi senior yang bersangkutan gemar berdakwah dan menciptakan lagu berisi nasihat. Tapi sungguh tidak bertanggung jawab, karena seperti yang dikatakan Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional:

"Setiap hari ada 30 -- 40 orang mati karena narkoba. Indonesia sudah darurat narkoba. Jika sebelumnya pada bulan Juni 2015 tercatat 4,2 juta pengguna, maka pada November meningkat signifikan hingga  5,9 juta". (sumber)

Dampak buruk narkoba tidak hanya menimpa keluarga, tapi mengancam masa depan bangsa. Merehabilitasi 5,9 juta sungguh bukan pekerjaan mudah. Pemerintah tidak berhasil memenuhi target merehabilitasi 100.000 orang pada tahun 2015 dan 200.000 orang pada 2016.

BNN mencatat data jumlah yang berhasil direhabilitasi pada tahun 2016 hanya 42.429 orang. Sementara jumlah pengguna narkoba yang berhasil direhabilitasi dari awal 2017 hingga akhir Juni 2017 baru 16.185 orang. Sedangkan Kementerian Sosial melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) mencatat 10.800 orang yang telah direhabilitasi. (Kompas cetak, 14 Juli 2017).

Pecandu narkoba jumlahnya jutaan, tapi yang berhasil direhabilitasi hanya puluhan ribu? Berarti masih ada jutaan orang penduduk Indonesia yang belum jelas nasibnya karena jumlah fasilitas dan anggaran yang kurang. Tak heran Buwas, panggilan Budi Waseso, pada Hari Antinarkoba Internasional, Kamis (13/7/2017) mengatakan:

"Dua dari 100 pelajar dan mahasiswa di Indonesia memakai narkoba. Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi ruang bagi sindikat internasional dan nasional untuk menjadikan Indonesia pasar narkoba".

Dan dalam kondisi genting seperti ini,  bung Rhoma Irama mengucapkan kalimat marketing agar menggunakan narkoba jika ingin ganteng dan berpostur ideal seperti anaknya? Duh sungguh .......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun