Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Jupe, Don't Judge a Book by Its Cover

13 Juni 2017   07:39 Diperbarui: 3 Juli 2017   11:01 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com @arbainrambey

Siapa yang tak mengenal Jupe, nama panggilan Julia Perez?  Terlahir dengan nama Yulia Rahmawati, perempuan cantik ini memiliki bibir sensual, tubuh melekuk indah bak gitar Spanyol dan payudara penuh yang mampu menimbulkan imajinasi terliar pada siapapun yang melihat. Terlebih Jupe sengaja mengumbar keseksiannya.  Dengan bantuan Google Search, siapapun bisa menemukan fotonya yang nyaris tanpa busana berpose menggoda

Kematiannya  akibat kanker serviks pada tanggal 10 Juni 2017, membuka tabir bahwa Jupe tidak seperti yang dibayangkan.  Dilansir dari tabloidbintang.com (sumber), beberapa waktu sebelum meninggal  Jupe sempat menyuruh ibu dan adiknya menjual perhiasan terakhir yang dimiliki. Anehnya hasil penjualan cincin dan kalung permata itu bukan untuk membiayai pengobatannya melainkan demi mendanai pembangunan musala yang mangkrak pembangunannya di daerah Serang, Banten. Jupe merasa kasihan pada umat yang hendak salat dan menggelar pengajian harus kepanasan tersengat sinar matahari karena musala itu belum beratap. Dia berujar: “Sudah berikan saja uang itu. Mereka lebih butuh dibandingkan saya. Selama saya masih punya dan masih bisa bekerja, saya akan bekerja”.

Bukan kali ini saja Jupe beramal untuk sesama, pada tahun 2015 Jupe juga pernah menjual Range Rover keluaran tahun 2008 miliknya untuk menyumbang pembangunan masjid di Papua. Ternyata Jupe sungguh mulia bukan? Hartanya yang terakhir, Rp 150 juta hasil penjualan perhiasan rela dia sumbangkan untuk masjid hanya dengan bertumpu keyakinan pasti sembuh, pasti bisa mencari gantinya. Tidak semua insan manusia mampu setakwa itu pada Sang Maha Pencipta.

Jawaban berikutnya atas pertanyaan yang timbul atas penampilannya yang seronok adalah branding. Seorang selebriti harus membranding dirinya agar selalu eksis di dunia hiburan. Dan Jupe memilih branding yang berisiko munculnya tuduhan-tuduhan miring yang justru menunjukkan bahwa brandingnya sukses..

 Salah seorang selebriti yang juga sukses membranding dirinya adalah Syahrini. Ucapan khas seperti: cetar membahana, sesuatu, bulumata badai, manjaahh, melengkapi penampilan seksi dan gaya sosialita Syahrini  yang gemar menggunakan barang branded. Ditambah posenya dengan menggunakan jet pribadi dan latar belakang mancanegara mengokohkan kedudukannya sebagai penyanyi bertarif mahal.

Rupanya Syahrini tak ingin turun kelas setelah pisah duet dengan Anang Hermansyah. Strategi pemasaran yang cerdas bukan? Penyanyi cantik banyak bertaburan di jagad hiburan tanah air, tak terhitung pula yang bersuara emas. Tetapi bagaimana menangkap peluang, memainkannya  agar  posisi tetap aman, tidak semua selebriti paham.

Demikian juga Jupe. Masuk dunia showbiz setelah terpilih sebagai salah satu perempuan terseksi majalah FHM membuat Jupe bisa mengkalkulasi modalnya yaitu wajah cantik dan badan seksi. Titik hanya itu. Tinggi tubuhnya tidak memenuhi syarat untuk berlenggak lenggok di catwalk. Suaranya tidak semerdu Mey Chan, Mulan Jameela atau Syahrini yang beruntung  diajak duet penyanyi terkenal, sehingga nama mereka terkatrol masuk dalam daftar penyanyi yang diperhitungkan.

Jupe tidak punya modal itu.  Suaranya pas-pasan, seperti diakuinya dalam beberapa acara variety show di Indosiar. Untuk masuk dunia tarik suara dia membutuhkan back up penyanyi lain yang bersuara merdu. Tapi bukankah banyak album lagu penyanyi bersuara indah yang tenggelam di pasaran? Sedangkan Jupe dengan kecerdikannya berhasil menggoyang panggung dengan lagu Belah Duren dan Aku Ra Popo, lagu-lagu berlirik aman yang tak membutuhkan suara semerdu Pingkan Mambo.

Keberuntungannya masuk panggung lewat jalur sinetron dipergunakan sebaik-baiknya agar namanya selalu diingat orang. Banyak  letupan-letupan kecil penuh sensasional yang dilakukannya antara lain membagikan kondom dalam peluncuran album lagunya, Kamasutra.

Pencekalan dirinya di beberapa daerah dan pernyataan tidak setuju Menteri Pemberdayaan Perempuan kala itu, justru membuat kedudukan Jupe sebagai selebriti ternama merangsek naik. Posisi yang harus dipertahankan dengan wajah penuh senyum walau mungkin ada derai mata di belakang panggung.

Hidupnya penuh kehebohan yang tak henti diciptakan, salah satunya perseteruan dengan Dewi Persik yang dikemudian hari terbukti hanya skenario agar film yang dibintangi keduanya laris manis dipasaran. Bahkan masuk penjarapun dilakoni, karena dengan setia kamera wartawan acara gosip mengikuti. Bukankah memang itu yang dibutuhkan?

Gigih. Itulah Jupe. Bak akar yang harus berjuang hidup dalam iklim yang tidak bersahabat, dia meliuk mencari peluang sekecil apapun. Tak heran penyakit kanker stadium 4 yang menyerang dirinya tidak membuat Jupe menyerah. Dia tidak ingin terlihat tergolek tak berdaya. Selalu cantik bermake-up lengkap walau selang obat memenuhi tubuhnya. Dia beralasan:

Makeup itu obat jiwa kita... supaya kita memberikan aura positive dan kembali positive... muka pucat di liat orang banyak ngak bagus.. nanty di pikirnya sakit hehhehe kita kan sehat.. buat para lelaki dan wanita yg lagi berjuang kanker ayoo keluar rumah nikmati hidup ininyg indah... kita memang sudah di undang tuhan tapi kan tanggal itu belum ada.. so ... nikmati berjuang lah... berikan cerita indah pada dunia ini bahwa hidup kita indah... cantik & ganteng.. hai ladies makeuppp .. yaa jgn kasih ampun .. jgn perduli omongan orang abc zzz... mrk tidak akan pernah paham kita... jgn tulis sejarah hidup mu karena omongan orang lain.. ini hidup mu.,. Ceritakan lah.. jalan kan lah apa yg kau mau... hidup ini terlalu cepat untuk memikir kan pendapat orang lain.. be your self

sumber : Instagram Julia Perrezz
sumber : Instagram Julia Perrezz
Perempuan cantik yang menutup mata selamanya diusia  yang ke-36 itu  memberi inspirasi pada sesama  insan manusia, bagaimana seharusnya hidup. Jangan menyerah. Jangan minta dikasihani. Dan jangan menyalahkan siapapun. Namun bukan berarti tidak boleh menangis, seperti yang ditulis Jupe diInstagramnya:

A strong person is not the one who doesn't cry. A strong person is the one who cries & sheds tears for a moment. Then gets up and fight again!

RIP  Yulia Rahmawati

Keinginanmu agar selalu terlihat cantik  rupanya dikabulkan Tuhan.

Seperti terjadi pada  Maryln Moenroe, Lady Diana, Nike Ardila dan mereka yang mati muda lainnya.

Hidup adalah tentang rangkaian kisah perjuangan.

Karena ketika kau berhenti berjuang, 

kau berubah menjadi jasad tanpa nyawa.

Mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun