Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Yuk Berkebun ala Si Cinta

29 Mei 2017   11:04 Diperbarui: 29 Mei 2017   11:36 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bekas kotak buah sebagai wadah bercocok tanam (dok.pribadi)

Kini, penggiat berkebun dimanjakan oleh  penjual tanaman hias yang semakin pandai meracik komposisi media tanam yang tepat, contohnya sekam, humus, tanah. Atau ada juga yang membuat campuran sekam bakar, kotoran hewan (kohe) dan humus. Bisa dipilih sesuai keinginan, bahkan bisa meracik sendiri karena umumnya mereka menyediakan kebutuhan berkebun dengan lengkap.

Sebetulnya setiap rumah  memiliki media tanam dari limbah dapur . memang sih harus diolah dulu. Gampang kok, dengan bantuan pot/karung beras atau jika beruntung memiliki komposter aerob/anaerob seperti takakura maka sebagian dari kebutuhan media tanam sudah terpenuhi. Baru sebagian karena umumnya hasil kompos harus dicampur lagi dengan sekam agar cukup porous/berongga.

Oh iya saya mempunyai kebiasaan mengumpulkan cangkang telur ayam bekas memasak. Cangkang telur ayam yang telah dihancurkan sangat berguna untuk menyuburkan tanaman dan pestisida organik  karena setiap cangkang telur mengandung  94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.

kini warga Bandung bisa membeli kompos di TPS intervensi (dok. pribadi)
kini warga Bandung bisa membeli kompos di TPS intervensi (dok. pribadi)
Peralatan pembantu

Pernah melihat-lihat area hobi di supermarket? Aduh peralatan berkebunnya sungguh menggoda iman. Canti-cantik, dan berwarna-warni. Padahal jika mau membongkar gudang mungkin akan didapat banyak peralatan yang bisa digunakan berkebun, contohnya sutil (alat penggorengan) yang telah patah pegangannya. Sarung tangan plastik yang sudah dipensiunkan juga bisa dikaryakan kembali. Bekas wadah telur untuk penyemaian bibit.

Apapun itu jadikan kegiatan berkebun menjadi aktivitas yang menyenangkan agar diperoleh  hasil maksimal.

Bibit tanaman

Dulu, sebelum media sosial berkembang pesat seperti sekarang, saya harus membeli bibit sayuran dalam jumlah banyak.  Toko pertanian hanya  menjual 1 pak  berisi ratusan bibit. Untuk yang ber-agribisnis ya cocok,  lha saya hanya butuh sedikit karena dalam satu petak ingin menanam beberapa jenis sayuran.

Beruntung para penjual online semakin cerdik memanfaatkan situasi. Mereka membagi bibit sehingga bisa menjual Rp 1.000/bungkus. Menyenangkan bukan? Kini, dalam satu petak bisa ditanami beragam tanaman sayur maupun tanaman hias. Cara membelinya cukup mudah, cukup ketik benih seribuan maka akan muncul  situs yang dimaksud.

Ada cara yang lebih mudah dan tanpa biaya yaitu menggunakan biji cabai/tomat sisa masak di dapur sebagai  bibit. Akar sisa kangkung darat /seledri/bawang daun juga bisa digunakan untuk bibit.

jangan buang akar kangkung darat, bisa ditanam lagi (dok.pribadi)
jangan buang akar kangkung darat, bisa ditanam lagi (dok.pribadi)
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun