Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Tina Talisa Menuju Pilwalkot Bandung 2013?

8 Januari 2013   02:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:23 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_234282" align="aligncenter" width="559" caption="Tina Talisa (dok. Bandung Tersenyum)"][/caption]

Pertanyaan tersebut muncul ketika Tina Talisa bertemu dengan Anggota DPR RI asal Jawa Barat, Yudi Widiana pada Minggu, 6 Januari 2012. Yudi, politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang sedang mencari pendamping untuk menghadapi Pemilihan Umum Wali Kota/Wakil Wali Kota 2013, Juni mendatang. Mungkin kekalahan pada Pilwalkot Bandung lima tahun silam memaksa PKS mencari sosok selebriti  yang bisa mendulang suara.

Tina Talisa memang layak diperhitungkan. Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Pajajaran yang sukses sebagai presenter acara di suatu televisi swasta untuk kemudian berpindah ke televisi swasta lainnya memiliki magnet yang membuatnya dikitari banyak penggemar.

Sebetulnya langkah mantan Mojang Kota (Moka)Bandung 2002 dan Moka Jabar 2002 ini sudah terlihat ketika spanduk nya banyak tersebar di kota Bandung selama bulan Ramadhan 1433H. Sempat menampik dan mengatakan bahwa spanduk berbahasa Sunda yang artinya selamat menunaikan ibadah puasa tersebut hanyalah ucapan salam darinya bagi seluruh warga Bandung. "Spanduk yang saya pasang tidak bisa diartikan berkaitan langsung dengan pencalonan dalam pemilukada. Kalau pada akhirnya saya diberi kepercayaan untuk mengabdi di kampung halaman, itu adalah sebuah kehormatan,"

Apapun kata Tina Talisa tentang spanduknya, Tina bergerak nyata dengan membentuk Gerakan  Bandung Tersenyum pada tanggal 30 September 2012. Gerakan yang kerap di’kicau’kan melalui jejaring twitter untuk mendapat banyak masukan dan mengumpulkan volunteer yang setuju dengan kegiatannya. Tentunya banyak yang tertarik mengikuti kegiatan presenter cantik nan kondang ini, apalagi gerakan Bandung Tersenyum bertujuan membuat warga Bandung tersenyum melalui  kepedulian terhadap lingkungan khususnya kebersihan Kota Bandung

Diawali dengan aksi bersih-bersih di kawasan Tegalega Bandung, Tina membuat kantong sampah dari kain yang bisa digunakan berulang-ulang (reusable bag) sebanyak 500 buah dan membagikan gratis pada para pedagang kaki lima. Hingga akhir tahun 2012 sudah dibagikan sebanyak 202 buah, sesuai usia Kota Bandung. Sedangkan sisanya akan dibagikan kemudian.

Ide kantong pakai ulang ini memang menarik karena umumnya penggiat seremoni lingkungan hidup hanya sekedar membagikan kantong plastik sebagai tempat sampah atau membersihkan sampah bekas pedagang kali lima (PKL) sehingga PKL dan pembeli yang membuang sampah seenaknya tidak dilibatkan dan hanya menjadi penonton seperti foto berikut.

[caption id="attachment_234283" align="aligncenter" width="480" caption="seremoni  mengumpulkan  sampah (dok. Forum Hijau Indonesia)"]

13575967231616032665
13575967231616032665
[/caption]

Sedangkan Tina bersama Bandung Tersenyum berharap agar para PKL dapat menjadi agen perubahan yang menjaga lingkungan dengan mencuci ulang kantong sampah yang diterimanya. Pada even Car Free Day, secara demonstratif  mereka  mengambil sampah di depan orang yang membuang sampah agar orang tersebut merasa malu.

Sebetulnya di area Care Free Day,  penulis melihat ada cukup banyak tempat sampah disediakan oleh pemerintah Kota Bandung. Setiap kotak sampah hanya berjarak sekitar 10 meter. Harusnya mereka tidak membuang sampah di sepanjang jalan Dago yang notabene adalah jalan prestisius bagi Kota Bandung. Etalase Kota Bandung yang harus dijaga kebersihannya.

Karena itu walau gerakan Bandung Tersenyum dicederai dengan penggunaan styrofoam  sebagai ajakan memelihara kebersihan sambil tersenyum, tapi cukup jitu untuk mengawali suatu perubahan.

Sejauh mana keberhasilannya? Tergantung konsistensi Tina Talisa dan Bandung Tersenyum dalam menjaga kontinuitas gerakannya.  Karena merubah lifestyle yang sudah kadung menempel semenjak kecil tidaklah semudah membuka telapak tangan.

Tapi hasil akhirnya akan luarbiasa, mengingat Bandung sudah dalam situasi darurat sampah. Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) terancam ditutup tahun 2015 karena sudah melebihi kapasitas. Bahkan seharusnya di akhir tahun 2012 ini.

Apalagi apabila Tina mampu meraih posisi Bandung 1 atau Bandung 2 sehingga bisa menerapkan system persampahan yang benar bagi kota Bandung. Mungkinkah? Terlalu dini untuk berandai-andai karena ada banyak pesaing yang siap maju. Ada Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda yang telah blusukan selama lima tahun mewakili  Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Selain itu ada Sekretaris Daerah Kota Bandung, Edi Siswadi yang telah gencar berkampanye awal dengan mengadakan roadshow ke kecamatan-kecamatan Kota Bandung, menerbitkan/membagikan buku dan pamflet. Serta kabarnya tokoh muda Bandung, Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF)pun akan meramaikan bursa calon Walikota/Wakil Walikota Bandung.

Semuanya kembali ke hati nurani warga Bandung yang tertuang dalam coblosan tiap tangan kelak. Wajah selebritikah  atau wajah pemimpin yang akan mereka pilih, kita tunggu panggungnya.

**Maria Hardayanto**

sumber :

Bandung Tersenyum

Inilah.com

Peta politik.com

Pikiran Rakyat 7 Januari 2012

[caption id="attachment_234284" align="aligncenter" width="328" caption="Tina Talisa dan wadah runtah (dok. Bandung Tersenyum)"]

13575974261413549205
13575974261413549205
[/caption]

[caption id="attachment_234285" align="aligncenter" width="512" caption="Tina Memungut Sampah di jalan Dago Bandung(dok. Bandung Tersenyum)"]

1357597506626489573
1357597506626489573
[/caption] [caption id="attachment_234286" align="aligncenter" width="519" caption="euleuh euleuh pak Iban....... (dok. Bandung Tersenyum)"]
1357597693928561777
1357597693928561777
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun