Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Freelancer - Volunteer Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masjid Cipaganti, Perpaduan Seni Jawa dan Eropa yang Eksotis

11 Oktober 2012   02:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:57 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_217597" align="aligncenter" width="545" caption="Masjid Cipaganti (dok. Maria Hardayanto)"][/caption] Apabila kebetulan sedang menjadi musafir di kota Bandung, jangan lupa untuk beribadah dan menikmati arsitektur masjid  Cipaganti. Terletak di jalan Cipaganti nomor  85 (sekarang jalan AA. Wiranatakusumah), masjid Cipaganti merupakan masjid yang pertama kali di bangun di daerah Bandung Utara yang jaman baheula dihuni masyarakat ekslusif barat (Een Westerns Enclave) dan segelintir elit pribumi. Masjid Raya Cipaganti atau sering juga disebut Masjid Kaum Cipaganti di desain oleh Prof. Kemal C.P. Wolff Shoemaker. Seorang arsitek Belanda yang menjadi Profesor di ITB Bandung dan menghasilkan banyak karya yaitu Hotel Preanger, Villa Isola (kampus UPI), laboratorium Boscha dan lain-lain. Nama Wolff Shoemaker sebagai arsitek mesjid dapat dilihat di area depan masjid, sedangkan di bagian atasnya tertulis peletak batu pertama yaitu Asta Kandjeng Bupati Bandung, Raden Tumenggung Hasan Soemadipradja didampingi Patih Bandung, Raden Rc. Wirijadinata pada tanggal 11 Syawal 1351 Hijriyah atau tanggal 7 Februari 1933. [caption id="attachment_217399" align="aligncenter" width="504" caption="pangemoet-emoet (Dok. Maria Hardayanto)"]

1349905796177909817
1349905796177909817
[/caption] Pengetahuan Wolff Shoemaker yang mendalam tentang arsitektur tradisional khususnya Jawa menjadikan masjid Cipaganti  simbol kolaborasi Jawa dan Eropa. Konstruksi atap bangunannya memakai teknik bangunan kolonial yang nampak jelas dari penggunaan kuda-kuda segitiga pada interior atap tajugnya. Atapnya menggunakan sirap, tiang-tiangnya terbuat dari kayu jati yang kokoh dan terpahat ukiran floral dan kaligrafi. Sebetulnya pengaruh Timur Tengah terlihat pada elemen relung atau busur dan dekorasi kaligrafi. Menguatkan identitas bangunan sebagai masjid, tempat ibadah umat Islam. [caption id="attachment_217400" align="aligncenter" width="512" caption="mimbar untuk imam (dok. Maria Hardayanto)"]
1349906059712771594
1349906059712771594
[/caption] Penggunaan relung-relung jenis tapak kuda (horseshoe arches) nampak pada pintu utama masuk dan menuju mihrab tempat seorang imam memimpin shalat. Yang menarik pada detail-detail relung khususnya pada ujung ujung pengakhiran beberapa elemen dekorasi terlihat pengaruh seni dekorasi bangunan Jawa. Artinya bangunan ini sebenarnya mengawinkan seni dekorasi  Eropa, Jawa dan Timur-tengah sekaligus. Elemen dekorasi berupa kaligrafi (yang sebagian besar bergaya Kufi) terletak di beberapa tempat seperti pada keempat kolom saka guru, relung tapal kuda serta mihrab atau dinding penghalang yang berada tepat setelah pintu utama. Biasanya mihrab semacam ini digunakan pada bangunan-bangunan Hindu. Dinding masjid pun diperkaya dengan paduan tekstur, corak, hiasan dan warna yang menarik. Elemen yang paling menarik adalah lampu kuningan antik.  Lampu dengan penggantung berasal dari logam tersebut merupakan peninggalan asli sejak zaman kolonial. Masih terpelihara baik sehingga bisa dinikmati kaligrafinya. [caption id="attachment_217398" align="aligncenter" width="466" caption="lampu gantung di dalam masjid (dok.Maria Hardayanto)"]
13499053121772252313
13499053121772252313
[/caption] Anehnya masjid Cipaganti tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya. Tetapi gaung suara adzan bisa terdengar hingga jalan Cihampelas (jalan di sebelah jalan Cipaganti). Apa rahasianya? Ternyata Schoemaker mendesain suatu ruangan menara tersembunyi yang terletak di langit-langitnya. Untuk mencapainya harus melewati tangga terlebih dulu. Di bangun diatas tanah seluas 2.025 meter, luas bangunan masjid semula adalah 19 x 15 meter, kemudian diperluas ke bagian sayap kanan dan kiri masjid masing-masing berukuran 17 x 15 meter pada tahun 1965. Sehingga berbagai kegiatan yang berkaitan keagamaan dapat dilakukan. Apabila dulu masjid Cipaganti berjasa dalam pergerakan kemerdekaan bahkan presiden pertama RI, Soekarno kerap berkunjung. Maka kini masjid Cipaganti menjadi tempat pengajian dan edukasi agama usia dini dan remaja. Berbagai kegiatan untuk pengelolaan masjid dan kegiatan ibadah lainnya diakomodir dengan adanya tambahan bangunan baru lagi seperti  kantor DKM, kantin dan biro perjalanan ibadah haji/umroh. Sedangkan di bagian kanan terdapat sekolah taman kanak-kanak Al Qur’an(TKA). Setiap hari masjid Cipaganti ramai dikunjungi, ditambah letaknya di pinggir jalan Cipaganti dengan lalu lintas padat membuat penulis kesulitan mengabadikan masjid Cipaganti dari arah jalan Sastra. Jalan di depan masjid Cipaganti  yang menjadikan masjid Cipaganti pada posisi tusuk sate antara Cipaganti dengan jalan Sastra. Padahal apabila dilihat diantara deretan pepohonan di sepanjang tepi jalan Sastra maka akan didapat framing menarik yang membingkai bangunan masjid. Dihari biasa, masjid Cipaganti ramai dikunjungi. Apalagi di hari Jumat, jamaah membludak  maka disediakan tempat wudhu khusus. [caption id="attachment_217401" align="aligncenter" width="466" caption="tempat wudhu (dok. Maria Hardayanto)"]
1349906185817140457
1349906185817140457
[/caption] Sayang, ada gula ada semut. Dimana banyak orang berkumpul, maka penjual makanan ikut menyerbu. Bahkan hingga pekarangan masjid. [caption id="attachment_217468" align="aligncenter" width="470" caption="tukang baksopun masuk halaman masjid (dok. Maria Hardayanto)"]
13499354781865754978
13499354781865754978
[/caption] Untunglah masjid Cipaganti lebih tertib dibanding masjid Agung Bandung yang  hampir tenggelam dalam lautan pedagang kaki lima (PKL). Selain itu di setiap sudut disediakan tempat sampah. Toilet bersih dan tempat wudhu yang bersih menjadi idaman pengunjung masjid. Apalagi mukena di masjid ini selain bersih juga harum. Rupanya seminggu sekali sukarelawan Gerakan Mukena Resik (GMR) datang kesini untuk mengambil mukena kotor dan menggantinya dengan mukena bersih. Wah  bakalan asyik i’tikaf disini. Masjidnya tidak hanya adem tetapi juga resik pikabeutaheun (membuat betah=bahasa Indonesia). *Maria Hardayanto* Tulisan ini dibuat khusus untuk menunaikan tugas Weekly Photo Challenge : Interior Photography. Silakan dinikmati hasil karya rekan-rekan yang lain: cekidot^-^ Sumber data: •Detik.com •Bambang Setia Budi (Arsitek ITB) •InilahJabar.com [caption id="attachment_217403" align="aligncenter" width="449" caption="tampak depan masjid Cipaganti (dok. Maria Hardayanto)"]
13499065981611520376
13499065981611520376
[/caption] [caption id="attachment_217404" align="aligncenter" width="422" caption="mihrab penghalang pintu utama (dok. Maria Hardayanto)"]
13499067171306077391
13499067171306077391
[/caption] [caption id="attachment_217405" align="aligncenter" width="427" caption="lampu diatas mihrab (dok. Maria Hardayanto)"]
13499069171105464407
13499069171105464407
[/caption] [caption id="attachment_217406" align="aligncenter" width="392" caption="pintu utama (dok. Maria Hardayanto)"]
13499070641745242948
13499070641745242948
[/caption] [caption id="attachment_217438" align="aligncenter" width="390" caption="jendela besar berkaca penanda renovasi (dok. Maria Hardayanto)"]
13499219651817669068
13499219651817669068
[/caption]
1349907228397426215
1349907228397426215
kuda-kuda segitiga (dok. Maria Hardayanto)

13499076001568124284
13499076001568124284
jalur akhwat (dok. Maria Hardayanto) [caption id="attachment_217409" align="aligncenter" width="478" caption="tiang masjid dan rak tempat Al Quran (dok. Maria Hardayanto)"]
13499077061245998727
13499077061245998727
[/caption] [caption id="attachment_217410" align="aligncenter" width="509" caption="bagian samping (dok. Maria Hardayanto)"]
1349907816383017326
1349907816383017326
[/caption] [caption id="attachment_217439" align="aligncenter" width="420" caption="pintu keluar dengan undakan penanda luas awal masjid (dok. Maria Hardayanto)"]
1349922176183860284
1349922176183860284
[/caption] [caption id="attachment_217411" align="aligncenter" width="415" caption="mukena yang bersih dan harum (dok. Maria Hardayanto)"]
13499080631492169911
13499080631492169911
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun