Mohon tunggu...
Maria Goreti Ika
Maria Goreti Ika Mohon Tunggu... Guru - SMAN 1 PULAU MALAN

MENYUKAI KULINER DAN MEMBACA NOVEL, KISAH DEFEKTIF DAN MISTERI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menepis Rindu

13 November 2024   22:26 Diperbarui: 13 November 2024   22:34 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut hati, rindu bersemayam bergentayangan

Menggelitik jiwa, menghanyutkan dalam manis kenangan 

Ingin ku lukiskan wajahmu dalam bayangan 

Namun, kenyataan pahit memaksa ku sadar tuk hempaskan

Langkah kaki kecil ini terus laju melangkah 

Mencoba melupakan setiap jengkal jejak-jejak 

Yang pernah kita ukir, setiap kisah yang pernah kita rangkai 

Kini tinggal kenangan, yang sulit untuk dihapuskan

Ku coba untuk mengelabui diri dalam malu

Dengan hal-hal yang pura-pura ku sukai 

Agar rindu ini tak lagi berkuasa membayangi 

Dan hati ini kembali merasa damai jauh dari kata kacau

Namun, di saat sunyi, rindu kembali datang menghantam 

Membawa serta sejuta tanya :Mengapa harus berakhir? Mengapa harus begini? 

Hingga air mata pun tak kuasa untuk ku bendung

Ku sadar, melupakan bukanlah hal yang mudah 

Butuh waktu dan proses yang berliku panjang 

Namun, aku akan terus berusaha meyakini diri

Untuk menepis rindu yang meronta menguasai jiwaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun