Kematian Alissa yang mendadak menggegerkan seluruh Amerta. Misteri pembunuh Alissa juga menghantui sahabat, teman, kolega
hingga keluarga terdekat Alissa lewat pesan berantai dengan inisial A. Mr/Mrs A ini bahkan mengancam Sabrina, Aria, Ema
dan Hanna dengan menyuruh mereka melakukan hal-hal sulit kalau tidak ingin rahasia mereka terbongkar.Â
Namun bukan Geng The Liars namanya kalau selalu menuruti perintah A yang mulai menyentuh ranah privat mereka. Sesekali, Sabrina, Aria, Ema dan Hanna mengabaikan perintah A dan fokus mencari tahu siapa pembunuh Alissa. Boom! Semenjak itu secara misterius, satu persatu masalah mulai berdatangan.Â
Hubungan Hanna dan Sandy yang kandas, Melissa dan Ian mendadak menikah, masalah keuangan Ibunda Hanna dengan nasabah perusahaannya hingga Tama yang tiba-tiba ditangkap polisi dengan tuduhan pembunuh Alissa. Tak hanya sampai disitu, Sabrina pun mengalami rasanya dijebak sebagai tersangka pembunuhan Alissa pasca Tama dibebaskan.
Entah apa yang mendasari teori itu, nyatanya Sabrina dipaksa tutup mulut dan berhenti mencari pelaku penyebab kematian Alissa dengan dimasukkan secara paksa oleh seseorang tak dikenal ke dalam peti mati di sebuah gudang. Siapa yang melakukan semua ini? Siapa yang A sebut pembunuh Alissa dan apa motifnya?Â
Pertama saya menduga Ian yang melakukannya, samar-samar bukti-bukti mengarah padanya, namun belum kuat.Â
Apakah benar Tama? Sudah barang tentu bukan karna Tama sudah dinyatakan bebas dan tuntutannya di meja hijau dibatalkan, dia murni dijebak bukan benar-benar melakukannya. Bagaimana dengan Jason, teman dekat Ian sekaligus fotografer handal? Bisa jadi namun buktinya amat sangat lemah karena Jason juga tidak begitu dekat dengan Alissa bahkan jarang bertemu.Â
Cerita adaptasi dari serial populer Amerika berjudul sama yang dibintangi Yuki Kato, Anya Geraldine, Shindy Huang, Tarra Budiman, Valerie Thomas, Caitlin Halderman, Fandy Christian dan masih banyak lagi ini begitu memikat sejak season pertama tayang di Viu. Alurnya rumit namun benar-benar membuat kita tak henti bertanya-tanya dan berspekulasi.
Disela-sela kerumitan dan ketegangan ratusan watt itu, sang penulis skenario secara ciamik menyisipkan kisah cinta para sahabat Alissa dan permasalahan keluarga mereka tanpa merusak inti cerita. Bahkan kisah cinta mereka saja bisa lebih bikin baper ketimbang kisah utamanya.Â
Contohnya seperti saya nih yang baper dengan kisah cinta dosen dengan mahasiswi Universitas Amerta, Eric dan Aria. Meski terkadang Aria berlaku layaknya bocah, nyatanya Eric tetap memakluminya dan berusaha sabar dalam memberi pemahaman.Â
Sosok pacarable bukan? Overall, serial adaptasi Pretty Little Liars ini tidak mengecewakan, semua pemeran sangat total berakting dan bisa menyampaikan emosi dengan tepat kepada penonton. Layak banget untuk dapat rating minimal 8. But, saya tetap menanti konklusi pembunuh Alissa. Wait wait wait, target DPO tadi di coret, sekarang saya punya teori baru lagi, apakah benar Jihan pembunuh Alissa? Who knows?