Menjadi manusia dewasa tidaklah mudah, banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi. Tidak hanya itu, menjadi dewasa juga berarti mampu menerima diri sendiri sebagaimana adanya, baik sisi terang maupun gelap. Kalau sisi terang, tanpa perlu bertanya pun, kita pasti menerimanya, tapi bagaimana dengan sisi gelap diri kita? Sudahkah kita menerimanya?Â
Sudahkah kita berdamai dengannya? Lewat buku 'Kamu Terlalu Banyak Bercanda' sebagai kelanjutan dari novel hits Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Marchella FP bercerita tentang Awan yang mulai berkenalan dengan sisi gelap dirinya sejak usia 18 tahun. Usia yang menurut kacamata hukum telah sah untuk dianggap dewasa.Â
Namun kenyataan berkata lain, saat usia itulah Awan mulai meragukan dirinya. Bagaimana ia harus menyikapi sisi gelap yang dimiliki dirinya? Haruskah ia berdiam diri, menyimpan segala sesuatunya seorang diri hingga melupakan semuanya seakan-akan tidak pernah terjadi?Â
Tidak, Marchella menunjukkan kedewasaan Awan mulai muncul dengan adanya self acceptance lewat memberikan perhatian pada dirinya sendiri yang walaupun terkesan egois pada awalnya, hal itu tetap harus dilakukan.Â
Awan mulai memetakan apa yang ia rasakan, menghimpun cara-cara berdamai meski gengsi menyerang dan dirinya sempat lepas kendali hingga berjanji pada dirinya bahwa jika pondasi yang ia bangun telah cukup kuat, ia akan baik-baik saja, Awan akan melihat kembali terang yang selama ini bersembunyi entah dimana.Â
Dari sini kita bisa belajar bahwa meski menjadi dewasa itu proses yang tak mudah, akan banyak sekali beragam perasaan yang mengalir di darah dan hati kita, jangan pernah ada kata menyerah dalam kamus kita terutama dalam menghadapi sisi gelap diri.Â
Terimalah, rasakanlah, abaikan kata-kata 'baper amat sih', 'jangan terlalu perasa', 'jangan didengar', 'jangan dilihat' dan sederetan kata serupa, karena perasaan kita valid. Jangan lari begitu saja, bangun energi baru, jadikanlah sisi gelap yang kamu miliki menjadi sisi terang dan positif, pelan-pelan saja tak usah terburu-buru.Â
Tak perlu memaksa diri jika tak mampu mengikuti standar tinggi di masyarakat. Buat dirimu nyaman dengan apa adanya dirimu, gali potensi dan percayalah kamu bisa menjadi versi terbaik dirimu. Niscaya, lambat laun masyarakat akan mengikuti jejakmu. Menurut saya, buku ini memiliki pesan moral yang sangat bagus.Â
Tidak hanya bagi remaja yang mulai beranjak dewasa, namun juga bagi para dewasa muda dalam menjalani 'masa-masa terberat'nya. Ilustrasi dan kata-katanya pun disusun dengan bentuk dan bahasa yang sederhana sehingga mudah bagi pembaca untuk memahami dan meresapi pesan yang disampaikan Marchella. Kalau kata pengguna Goodreads, buku ini masuk jajaran pemegang gold standard. Sangat recommended, bintang 5.