Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kelamnya Dunia Dokter

10 September 2019   13:47 Diperbarui: 10 September 2019   16:40 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama bergenre medical seolah tak pernah kehabisan cara memikat hati pemirsanya entah melalui kisah dokter muda nan tampan yang berhasil mengobati pasien-pasien dengan beragam keluhan penyakit, kisah seorang dokter residen yang jenius atau kisah tegangnya tim dokter kala menangani korban kecelakaan, pembunuhan dan kekerasan. 

Sebut saja drama medis bertitel A-List dari Amerika seperti Greys Anatomy, The Resident dan The Good Doctor. Eh tapi bukan hanya Amerika saja yang punya banyak drama medis bertitel A-List lho. Doctor John menjadi salah satu buktinya. Bahkan drama asal Korea Selatan yang dibintangi antara lain oleh Ji Sung, Lee Se Yeong, Jung Min Ah dan Hwang Hee ini berhasil bertengger di posisi 8,6 dari skala 1-10 rating IMDb.

Mengambil dilema praktik eutanasia sebagai tema cerita yang terbilang 'berani' di kalangan masyarakat Asia khususnya Korea Selatan menjadi alasan utama saya menonton drama ini, selain karena pesona akting Ji Sung, sang pemeran utama yang luar biasa tentunya. 

Cha Yo Han (Ji Sung) adalah seorang dokter anestesi jenius yang sangat terkenal dengan kemampuannya mendiagnosa suatu penyakit dalam waktu kurang dari 10 detik. Namun sayang, dirinya terpaksa mendekam di penjara lantaran keputusannya untuk memberikan suntik mati pada salah satu pasien kanker perut ketahuan oleh dewan etika rumah sakit Hanse Seoul.

Tidak berhenti disitu saja, masalah kembali datang saat Cha Yo Han resmi bebas dari gelar narapidana 6238 dan kembali bekerja di rumah sakit Hanse. Kehadirannya sempat ditolak secara tegas oleh Dokter Lee Yoo Joon, seorang perawat dan jaksa Son Seok Ki. Lebih parahnya, mereka menyebarkan rumor-rumor negatif mengenai masa lalu Cha Yo Han dan petisi menolak Cha Yo Han mengabdikan diri kembali meskipun Cha Yo Han telah menunjukkan hasil kerja yang luar biasa. 

Tapi, siapa sangka di akhir cerita, semua pihak rumah sakit Hanse juga jaksa Son Seok Ki mengakui kinerja baik Cha Yo Han yang berhasil menolong banyak jiwa termasuk Son Seok Ki. Buah manis semakin bertumbuh kala Cha Yo Han juga menemukan cinta sejatinya, sang residen yang kemudian menjadi anak didiknya, Kang Si Young.

Di luar plot ceritanya yang apik dan bikin baper khas drama Korea pada umumnya, drama ini juga tak lepas dari kritikan. Kritikan utama saya terletak pada peran perawat wanita yang turut membenci Cha Yo Han. Menurut saya, perannya cukup menganggu jalan cerita dan tidak penting.  Ditambah cerita perawat wanita ini dibiarkan menggantung tanpa kejelasan apapun di akhir drama. 

Selain itu, keputusan untuk mengakhiri perpanjangan hidup sang pemilik rumah sakit sekaligus ayah Kang Shi Young dan Kang Mi Rae, Kang Yi Soo terasa sangat lama dan juga minim tindakan.

Walaupun ada sedikit tindakan lebay Kang Shi Young dalam mencintai dokter Cha di episode 31, tapi overall drama ini recommended banget khususnya bagi mahasiswa kedokteran nih hehe. Sekalian nonton, sekalian nambah ilmu mengenai kedokteran dan konsekuensi hukumnya. Tapi ingat, jangan sembarangan meniru adegan di drama ini dalam kehidupan nyata ya. 

Oya, soundtrack drama ini juga enak banget di dengar, meaningful dan pasti bikin baper maksimal deh. Dua teratas di list lagu favorit saya yakni lagu dari Minseo berjudul Star, bercerita tentang isi hati wanita yang selalu ingin berada di sisi kekasihnya dan berusaha memberi perhatian penuh pada sang kekasih serta lagu dari Tree Tube berjudul The Reason yang bercerita tentang janji untuk selalu mengenang momen bersama sang kekasih dan selalu menjadi nomor satu. Uucchh so beautiful!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun