Di markas sersan…
“Sersan, tersangka telah kami temukan”, kata laki-laki yang menangkap dan membawaku pada sersan. “Bagus. Sekarang kau takkan bisa kemana-mana lagi gadis kecil yang cantik, tipu muslihatmu untuk menghindari hukuman gagal”, kata Sersan Dunn sambil mencolek pipi dan tanganku. Aku berusaha menggerakkan badanku untuk menghindarinya. “Sekarang, bawa dia ke ruang penyidikan”, perintah Sersan Dunn pada laki-laki yang membawaku. “Baiklah, sersan. Ayo jalan”, kata laki-laki itu padaku sambil mendorongku kasar.
Di ruang penyidikan…
“Ooh.Ini dia tersangka kita, Meredith Parlor. Kau melarikan diri ke Oregon dan juga merekonstruksi darahmu untuk menghindari hukuman raja atas pelanggaranmu. Sean Kingsley, siapkan obat kejujurannya. Kita akan memulai penyidikan kita”, kata Olivia. “Baik, Olivia. Obat dan suntikannya sedang dipersiapkan” (Setelah persiapan selesai, Sean menyuntikkannya padaku). “Baiklah nona, penyidikan akan dimulai. Ceritakan padaku dengan menggunakan zat kimia apa kau merekonstruksi darahmu dan bagaimana caramu melakukannya”, tanya Olivia padaku. “Aku mereaksikan bromine dan air raksa dengan sedikit darahku, kemudian aku tambahkan sedikit air dan memanaskannya hingga mendidih lalu aku dinginkan selama dua puluh empat jam kemudian aku minum.
Aku hanya perlu menunggu beberapa jam dan darahku sudah berubah menjadi darah manusia biasa”, jelasku. “Hmm, baiklah. Nah sekarang jelaskan dari mana kau mendapatkan info mengenai cara merekonstruksi darah”, tanya Olivia lagi. “Aku mendapatkannya dari sebuah blog di internet”, jawabku. “Baiklah, kalau boleh tahu blog milik siapa yang kau kunjungi?”, tanya Olivia lagi. “Blog milik Hillary Thetania, salah satu ilmuwan terkenal. Dia juga yang menciptakan teknologi ini”, jawabku. “Oke. Sekarang pertanyaan terakhir jelaskan caramu melarikan diri dari keluargamu dan memilih Oregon sebagai tempat tinggalmu sementara”, tanya Olivia.
“Beberapa hari setelah aku dinyatakan telah memperoleh gelar Delusion Human, aku mengetahui kalau ini pelanggaran terhadap perintah raja, makanya aku memutuskan untuk meninggalkan rumah. Aku menggunakan mesin dimensiku dan berpikir tempat apa yang cocok untuk kediamanku sementara, lalu aku memilih Oregon”, jawabku. “Baiklah sudah selesai semuanya. Sean suntikkan lagi obatnya untuk menghilangkan reaksi pada pikiran dan tubuhnya”, perintah Olivia. “Baik, Olivia. Sudah selesai”, ucap Sean setelah menyuntikkan obat kejujuran itu lagi. “Penyidikan sudah selesai, silakan kau menunggu di ruang tunggu”, kata Sean lagi lalu mengantarku ke ruang tunggu.
Tak lama berselang di ruang tunggu…
“Ben, bagaimana kau bisa disini? Apa yang kau lakukan? Kalau mereka melihatmu bagaimana? Mereka bisa menangkapmu”, tanyaku begitu melihat Ben di sampingku. “Sst…aku tidak bisa meninggalkanmu saat kau sedang ada masalah seperti ini, sayang, tenanglah jangan berpikiran negatif seperti itu. Aku kesini dengan menggunakan mesin dimensi milikmu. Aku sudah tahu semua tentangmu”, kata Ben sambil mengecup keningku. “Bagaimana kau bisa menggunakan mesin dimensiku?”, tanyaku bingung.
“Aku mempelajarinya sendiri dengan mencari informasi di internet. Sudahlah lupakan hal itu. Sekarang bagaimana perkembangan kasusmu, sayang?”, kata Ben. “Ben, mereka menggunakan obat kejujuran dalam penyidikan untuk memancingku mengakui secara jujur apa yang sudah kulakukan. Aku baru menyadari bahwa aku telah mengakui kalau aku sudah menggunakan zat terlarang untuk merekonstruksi darahku dan menyalahgunakan mesin dimensi yang aku miliki.
Aku sungguh-sungguh menyesal Ben, maafkan aku”, kataku sambil menitikkan air mata. “Sudahlah sayang. Kau sudah mengakui kesalahanmu dan sebagai seorang pribadi yang baik kau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu dan jangan kau ulangi lagi. Aku sudah memaafkanmu”, kata Ben menghapus air mataku lalu memelukku erat. “Terima kasih, sayang. Aku mencintaimu”, balasku sambil memeluknya. “Nona Meredith, kau dipanggil menghadap hakim sekarang untuk pembacaan vonis”, panggil Sersan Dunn lantang. “Ben, aku akan ke ruang sidang. Sebaiknya kau kembali pulang. Percayalah aku akan baik-baik saja disini, aku mencintaimu”, kataku cepat. “Baiklah sayang. Aku mencintaimu”, kata Ben lalu kembali pulang dengan mesin dimensiku.
Di ruang sidang…
“Nona Meredith Parlor, berdasarkan catatan penyidikan yang dilakukan oleh Olivia Muller dan Sean Kingsley sebagai penyidik, anda didakwa melanggar undang-undang penggunaan zat kimia pasal 2 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Rakyat Kerlington. Kau terbukti menggunakan Bromine sebagai bahan rekonstruksi darahmu, yang sangat dilarang penggunaannya selama bertahun-tahun. Lalu, kau didakwa melanggar undang-undang iptek pasal 1a dan b Undang-Undang Rakyat Kerlington tentang larangan melakukan rekonstruksi bagian-bagian tubuh manusia atau tubuh manusia seutuhnya untuk tujuan apapun dan pasal 2a tentang penggunaan mesin dimensi.
Yang terakhir kau didakwa melanggar hukum tentang usia minimum menjadi Delusion Human dan atas dakwaan ini, kau divonis 15 tahun penjara”, ucap hakim lalu mengetukkan palu tiga kali di mejanya. “Sersan Dunn, kenakan jubah narapidana dan giring dia ke penjara sekarang”, lanjut hakim. Sersan Dunn segera memakaikan jubah narapidana dan menggiringku ke penjara.
THE END
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H