Kesetaraan gender menjadi isu sosial yang sering kita bahas dalam kehidupan, termasuk dalam film. Lalu seperti apa kesetaraan gender yang ditunjukkan dalam film live action Mulan (2020)? Mari kita bahas!
Dikutitp dari Jane dan Kencana (2021), gender merupakan perbedaan perilaku dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Gender dibangun berdasarkan konstruksi sosial.
Gender adalah melalui proses sosialisasi, dibuat oleh masyarakat di lingkungan tempat mereka tumbuh dan dibesarkan.
Menurut Michael Ryan (2012), kualitas dan karakteristik ideal gender mungkin tidak berakar secara biologis. Artinya yaitu gender merupakan peran yang dapat dipelajari melalui proses sosialisai dan budaya.
Gender merupakan istilah yang digunakan para sarjana untuk membedakan norma dan cita-cita budaya mengenai maskulinitas dan feminitas dari seksualitas biologis. Kita dilahirkan dengan identitas seksual biologis yang jelas, tetapi perilaku yang sesuai dengan identitas seksual biologis itu kita pelajari.
Teori Queer
Teori Queer adalah literasi terbaru dari Studi Gender (Ryan, 2012). Teori Queer mengasumsikan bahwa semua seksualitas diresapi dengan homoseksualitas dan bahwa tidak ada pusat heteroseksual normatif yang mengelompokkan berbagai identitas marjinal.
Hubungan seksual antara pria dan anak laki-laki di Yunani Kuno dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan anggota aristokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan orang yang tampaknya sepenuhnya heteroseksual mampu melakukan praktik yang biasanya diasosiasikan dengan homoseksual.
Artinya Teori Queer demikian mengasumsikan bahwa tidak ada kategori gender yang stabil atau normatif. Dalam perdebatan esensialisme-anti-esensialisme, studi Queer umumnya berpihak pada faksi anti-esensialis, menekankan seksualitas dan gender sebagai konstruksi sosial yang dibentuk oleh sejarah dan diartikulasikan bersama dengan serangkaian hubungan sosial, institusional, dan diskursif yang kompleks