Film merupakan suatu karya seni yang banyak diminati orang-orang, khususnya masyarakat Indonesia. Untuk menghasilkan suatu film yang bagus dan kreatif, tentunya dibutuhkan seorang sutradara yang handal.
Sutradara memegang peranan penting dalam sebuah film. Hal ini tidak terlepas dari teori Auteur. Lantas Apa itu teori Auteur? Siapa sutradara Indonesia yang layak dianggap sebagai seorang auteur? Mari kita bahas!
Teori Auteur
Istilah Auteur muncul pertama kali di Perancis yang dipopulerkan oleh Francois Truffaut (1984). Teori Auteur adalah teori di mana sutradara menjadi seseorang yang dipandang memiliki kekuatan kreatif utama dalam suatu film.
Teori auteur (Stam, h.84, 2000) menyebut bahwa sutradara akan menunjukkan kepribadian gaya dan tematik yang bisa dikenali dalam karya filmnya. Auteurisme mengalihkan perhatian dari "apa" (cerita, tema) ke "bagaimana" (gaya, teknik). Pembuat film seperti Eisenstein, Renoir, dan Welles dianggap sebagai auteur karena mereka dikenal menikmati kontrol artistik atas produksi mereka sendiri.
Auteur menekankan gaya pribadi dan mise-en-scne. Auteur menggunakan mise-en-scne sebagai bagian dari ekspresi diri. Hal ini menjadi ciri khas dari sutaradara
Stokes dalam Alfathoni dan Manesah (2007), menjelaskan bahwa teori Auteur adalah teori yang menganggap bahwa sutradara merupakan orang yang paling berpengaruh dan bertanggung jawab terhadap bentuk, makna, dan gaya film. Artinya adegan pada sebuh film menjadi cerminan dari perasaan dan gaya berpfikir sutradara.
Auteur merupakan istilah yang menggambarkan sutradara sebagai orang yang memberikan kontrol tingkat tinggi di semua aspek film. Artinya sutradara auteur pada umumnya memiliki gaya khas dari film ke film dan tidak hanya berperan sebagai pengarah tetapi juga sebagai penulis, editor, dan kadang-kadang bertindak dalam film mereka sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa Teori Auteur merupakan teori yang berkeyakinan bahwa sutradara memiliki peran, tanggung jawab, dan pengaruh yang penting dalam suatu film.
Ernest Prakasa, seorang Auteur Indonesia
Salah satu sutradara Indonesia yang dapat dianggap sebagai seorang auter adalah Ernest Prakasa. Ernest Prakasa adalah seorang sutradara yang sudah memproduksi banyak film.
Film yang akan dibahas kali ini adalah film Imperfect (2019), film Cek Toko Sebelah (2016), film Susah Sinyal (2017).
Ernest Prakasa menjadi salah satu contoh auteur Indonedia karena Ernest memiliki pengaruh penting dalam film yang dibuatnya. Adegan dalam film yang disutradarai Ernest dapat mencerminkan perasaan dan gaya berfikir Ernest.
Ada juga ciri khas dan konsistensi dari film-film yang disutradarai oleh Ernest. Berikut penjelasannya
1. Film selalu bergenre komedi dan drama kehidupan.Â
Dilihat dari Film Imperfect (2019), film ini bergenre drama kehidupan dan komedi. Film Imperfect bercerita tentang perjuangan Rara (Jessica Mila) menghadapi body shaming yang juga diiringin dengan unsur komedi.Â
Film Cek Toko Sebelah (2016), juga merupan film tentang komedi dan kehidupan seorang anak yang sekolah tinggi dan berakhir dengan menjaga sebuah toko. Sama halnya dengan film Susah Sinyal (2017), tentang komedi dan kehidupan pengacara yang sukses yang merupakan seorang single mom dan jarang meluangkan waktu bagi anak tunggalnya.
2. Terdapat komedian dalam film.
Dalam film Imperfect (2019), Cek Toko Sebelah (2016), dan Susah Sinyal (2017), Ernest selalu menampilkan unsur komedi dari para komedian dan pelawak Indonesia. Dalam film Imperfect ada komedian Kiki Saputri, Aci Resti, dan Zsa Zsa Utari.
Dalam film Cek Toko Sebelah, ada komedian Dodit Mulyanto, Aci Resti, dan Abdurrahim Arsyad. Dalam film Susah Sinyal juga ada komedian Arie Kriting, Abdurrahim Arsyad, Gading Martin, dan lain-lain. Artinya dalam film Ernest selalui menampilkan para komedian-komedian Indonesia.
3. Ernest berperan sebagai penulis, sutradara, dan aktor.
Teori Auteur juga menjelaskan bahwa sutradara tidak hanya berperan sebagai pengarah tetapi juga sebagai penulis, editor, dan kadang-kadang bertindak dalam film mereka sendiri. Melalui film Imperfect, Cek Toko Sebelah, dan Susah Sinyal, Ernest tidak hanya berperan sebagai sutradara tetapi juga sebagai penulis dan menjadi salah satu aktor dalam filmnya sendiri.
Dalam film Imperfect, Ernest berperan sebagai Teddy (teman pemeran utama). Dalam film Cek Toko Sebelah, Ernest berperan sebagai Erwin (pemain utama) dan dalam film Susah Sinyal, Ernest berperan sebagai Iwan (teman pemeran utama).
4. Terdapat moral value yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ernest Prakasa dapat dikatakan sebagai seorang Auteur karena film karyanya selalu memiliki makna atau pesan moral yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.
Dalam ilm Imperfect (2019), terkait dengan isu body shaming, yang mana orang yang cantik adalah orang yang langsing dan putih. Sehingga penting bagi kita untuk mecintai diri kita sendiri.
Dalam film Cek Toko Sebalah (2016), terkait dengan anak yang susah sekolah tinggi-tinggi dan berakhir dengan menjaga sebuah toko Ayahnya. Ada perasaan iri antara sang kakak dan adik, dan berbagai konflik yang terjadi.
Pesan moralnya yaitu orang tua yang seharusnya tidak memaksakan kehendak anaknya untuk meneruskan usahanya. Selain itu, relasi kakak adik yang selalu tak akur, dapat menjadi akur kembali jika tidak ada iri hati dan melakukan pembicaraan.
Dalam film Susah Sinyal (2017), terkait dengan masalah ibu dan anak yang renggang karena sang ibu tidak memberi cukup waktu untuk anaknya. Pesan moralnya yaitu, sesibuk apapun bekerja, ibu perlu meluangkan waktu untuk anaknya, agar sang anak tidak merasa kesepian dan selalu mendapat kasih sayang dari sang ibu.
Ketiga film ini menjadi bukti, bahwa karya Ernest selalu menampilkan kisah kehidupan atau realitas sosial. Artinya, banyak orang yang mengalami masalah seperti ini dalam kehidupan, dan Ernest menyajikannya secara berbobot dan dilengkapi dengan unsur komedi.
Dapat disimpulkan Ernest, dapat dianggap sebagai Auteur Indonesia karena sebagai sutradaram Ernest memilii ciri khas yang diwujudkan dalam filmnya yang ringan, genre drama komedi, dan memiliki pesan moral yang dekat dengan realitas sosial yang ada.
Sesuai dengan teori Auteur, Ernest juga tidak hanya berperan sebagai sutradara, tetapi juga sebagai penulis dan aktor.
Daftar Pustaka
Hasanudin, D. (2021). Ernest Prakasa Ungkap Dibalik Film Cek Toko Sebelah, Ternyata Menyedihkan. Diakses dari https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-592588910/ernest-prakasa-ungkap-dibalik-film-cek-toko-sebelah-ternyata-menyedihkan
Rezkisari. (2019). Pesan Hangat Meira dan Ernest dari Film Imperfect. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/q2pbl9328/pesan-hangat-meira-dan-ernest-dari-film-imperfect
Stam, R. (2000). Film Theory: An Introduction. UK: Blackwell Publisher.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI