Berangkat dari keresahan saya melihat maraknya fenomena kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan membuat saya bertanya-tanya adakah film di Indonesia yang mengangkat kasus tersebut? Ternyata ada. Hati saya lega dan bahagia untuk segera menontonnya. Ya, saya mengakuinya bahwa mungkin saya sedikit terlambat mengetahui film ini.
Film itu berjudul 27 Steps of May (2018). Film tersebut disutradari oleh Ravi Bharwani. Sedangkan pemeran utamanya adalah Raihaanun yang mendapatkan prestasi menjadi  Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang Piala FFI 2019 ( Dayana,2019). Â
27 Steps of May juga menyabet piala dari berbagai ajang  bergengsi baik di tingkat nasional dan internasional, serta pemutaran film sudah menjajaki berbagai negara di penjuru dunia.Â
Singkatnya, film tersebut mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan menghancurkan kehidupan seseorang. Bagaimana tidak? Sepanjang hayat akan dihantui rasa ketakutan, kekecewaan, dan bersalah baik dari sisi korban ataupun orang di sekelilingnya.Â
Dalam film tersebut tercermin dari sosok ayah May yang terpukul karena tidak bisa melindungi May. Sedangkan May sendiri mengasingkan diri. Sampai beranjak dewasa tidak mau berpergian ke luar rumah.
Masa remaja merupakan hal yang elok bukan? Tetapi hal ini tidak berlaku pada May. May menghadapi badai yang membawa dirinya lari ke ujung keterputusasaan. Tetapi, May memaksakan dirinya untuk bangkit melawan rasa sakitnya tersebut. Berbagai cara sudah ia lakukan hingga ia bisa mengatasi fase depresi itu.
Jujur, ketika menonton 27 Steps of May, hati saya terbawa suasana dalam film tersebut. Mencekam, menegangkan, hingga saya terhayut menangis dalam kepedihan. Salut, 27 Steps of May merupakan film yang luar biasa.
Film ini membingkai dengan jelas siklus perjalanan hidup seseorang korban pemerkosaan yang monoton, kalut yang dirundung kesepian.Â
Dibalut dengan adegan hanya dominan memainkan mimik wajah, minim dialog, latar tempat minimalis, serta warna visual dalam film yang cenderung monokrom. Bagi saya, itu menambah kesan kekelaman sehingga mampu memunculkan kondisi yang hambar, sunyi, dan kosong yang sebenarnya runyam.