Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Turah", Lukisan Duka Nestapa Kaum Marginal

12 Oktober 2020   09:08 Diperbarui: 13 Oktober 2020   18:47 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan, Turah sudah melihat bahwa Jadag dibunuh oleh segerombolan orang ketika malam sebelum Jadag meninggal. Di saat Turah sedang mengunjungi rumahnya, Turah langsung mengajak pergi istrinya dari Kampung Tirang. Kondisi hujat lebat pun sudah tidak dihiraukan olehnya dan istrinya.

"Turah" sangat mengangkat kearifan lokal dengan menyuguhkan dialek ciri khas orang Tegal yaitu "ngapak". Menurut saya, merupakan suatu corak yang berbeda karena belum banyak ditemukan film Indonesia yang menggunakan bahasa atau dialek daerah.

Dalam film "Turah" tercemin adanya dimensi budaya menurut Hosftede (Armina, 2002,h.206) tentang power distance yang berbicara adanya jarak kekuasaan sehingga adanya kesenjangan antara kumpulan masyarakat. Di film tersebut adalah munculnya kelas-kelas sosial.

Kecenderungan yang nampak atas kelas sosial yang terbentuk baik antara si kaya dan si miskin, ataupun ditilik dari latar belakang pendidikannya. Ini berdampak pada berpegaruhnya kontrol seseorang dalam satu kumpulan masyarakat.

Power distance tersebut tercermin dalam tokoh Darso. Ia digambarkan sebagai sosok yang berpendidikan dan kaya. Karakter tersebut tergambar dengan jelas dalam cara ia berpakaian, tutur bicara, gestur tubuh, dan sebagainya. 

Sedangkan, identitas masyarakat Kampung Tirang tergambar dengan jelas dalam cara mereka bertutur kata, berpakaian, latar tempat, hingga kebiasaan-kebiasaan yang kompleks.

High Power Distance nampak ketika masyarakat Kampung Tirang berada di zona nyaman, dan berpandangan bahwa Darso adalah sosok yang baik hati. High Power Distance berlaku ketika Darso berhasil mengendalikan seluruh masyarakat Kampung Tirang dan berhasil membuat masyarakat bergantung padanya.

Sikap masyarakat Kampung Tirang nampak dari setiap konflik-konflik kecil yang muncul sehingga munculnya perasaan  takut, pesimis yang membuat mereka terus terbelenggu dalam lingkaran kemiskinan.

Low Power Distance muncul dalam jati diri tokoh Turah dan Jadag ketika menyadari dan menyadarkan masyarakat Kampung Tirang untuk bangkit dalam keterpurukan mental hidup yang membawa ke arah optimisme untuk memerangi kemiskinan. Akibatnya, rantai relasi kekuasaan, kontrol Darson terputus.

Di sisi lain, power distance lekat dengan stereotip. Tercermin dalam film yang memunculkan bahwa masyarakat Kampung Tirang terjerat kemiskinan dan kebodohan identik dengan anak-anak yang putus sekolah, pekerjaan hanya mengandalkan fisik saja, dan sebagainya. 

Sedangkan, yang berada di atas baik tingkat pendidikan, atau harta digambarkan dalam segi pekerjaan cocok menjadi juragan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun