Mohon tunggu...
Maria Ave
Maria Ave Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eritrosit, Antara Waktu dan Intensitas

25 November 2017   23:17 Diperbarui: 26 November 2017   00:21 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor ketiga berkaitan dengan pola hidup yang kurang baik. Salah satu penyakit yang mampu ditimbulkan adalah anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam sel darah merah yang berperan mengangkut oksigen  berada di bawah normal. Penderita anemia mengalami transportasi darah yang membawa oksigen terganggu. Hal ini dapat menyebabkan produksi energi yang terbatas, biasanya mereka yang menderita anemia tampak pucat di bagian lidah atau kelopak matanya, serta cepat lelah, sering gelisah, dan bisa mengalami sesak napas. Anemia bisa terjadi karena berbagai faktor: kelainan, pendarahan aktif, karena penyakit kronis, penyakit ginjal, saat kehamilan, kekurangan zat besi, dan karena gizi buruk.

Masyarakat di era sibuk sekarang cenderung melewatkan jam makan mereka dan makan makanan yang kurang sehat. Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat kimia membuat radikal bebas dari luar juga mudah masuk. Merokok adalah dengan secara sengaja memasukkan zat-zat asing ke dalam tubuh kita sendiri. Kurangnya asupan gizi dari sayur-sayuran dan buah-buahan juga menjadi gaya hidup yang kurang baik karena tidak memperhatikan kesehatan. Terutama tidak banyak mengonsumsi zat besi yang merupakan pemegang peran aktif dalam menghasilkan sel-sel darah merah dan hemoglobin. Selain itu, kebiasaan minum teh dan kopi di Indonesia ini juga menjadi penghambat. Pasalnya, zat besi tidak mampu diserap oleh tubuh manusia karena zat yang ditimbulkan dari kopi dan teh ini.

Selain itu, konsumsi obat-obatan maag juga menjadi salah satu penghambat. Cukup banyak masyarakat Indonesia yang sering mengonsumsi obat-obatan penurun asam lambung. Namun ternyata obat-obatan ini malah menghambat penyerapan zat besi. Penyerapan zat besi sangatlah dibutuhkan manusia untuk regenerasi sel-sel darah merah lainnya. Apabila sel-sel darah merahnya terus -- menerus mengalami kerusakan dan generasi selanjutnya dari eritrosit tersebut tumbuh tidak sebaik sebelumnya karena nutrisi yang digunakan untuk pembentukan sel darah merah tidak mencukupi, maka otomatis bisa dikatakan daya hidup eritrosit pada tubuh manusia tersebut bisa dibilang rendah.

Mungkin dari pembaca sekalian ada yang masih berdebat dengan pertanyaan ini : atlet juga memiliki kegiatan fisik yang berat, mengapa kualitas eritrosit atlet lebih baik dari mereka yang bekerja keras seperti cerita yang sempat diceritakan di atas?

Pertama, tubuh atlet yang sehat adalah pertahanan yang sangat kuat untuk memerangi masuknya si radikal bebas. Atlet yang benar, seharusnya memiliki pola makan yang teratur dan waktu istirahat yang cukup. Sedangkan untuk para pekerja yang berada di dalam gedung sangat mudah lemas karena mereka tidak terbiasa untuk mengatur waktu keseharian mereka.

Kedua, para atlet melakukan latihan yang teratur. Pada dasarnya sama dengan para pejuang sekaligus pekerja di gedung itu, namun yang membuatnya berbeda adalah keteraturan. Secara umum olahraga akan mengakibatkan peningkatan metabolisme tubuh terutama pada otot-otot skeletal, peningkatan metabolisme ini bertujuan meningkatan produksi energi (ATP) untuk memenuhi kebutuhan energi untuk aktivitas tersebut. Peningkatan metabolisme ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan O2, untuk memenuhi kebutuhan O2 dan pengeluaran CO2. serta panas diperlukan kerja terpadu berbagai mekanisme kardiovaskular dan pernafasan. Perubahan sirkulasi akan meningkatkan aliran darah ke otot, sementara sirkulasi yang adekuat ke jaringan lain harus dipertahankan (Ganong, 1999).

Aktivitas fisik yang terus menerus tersebut mampu menimbulkan keadaan hipoksia pada tubuh, pada level seluler keadaan hipoksia ini akan memicu faktor transkripsi HIF-1 (hypoxia induced factor-1) yang berperan dalam adaptasi jaringan terhadap keadaan rendah oksigen, HIF-1 pada jaringan di ginjal dan hati akan memicu teranskripsi gen eritropoietin sehingga akan dihasilkan eritropoietin yang akan dilepas ke peredaran darah (Williams, 2007). Teori ini juga didukung oleh penelitian yang memaparkan individu yang hidup di dataran rendah dengan kondisi rendah oksigen pada dataran tinggi, kondisi hipoksia yang terus menerus didapat meningkatkan kadar hemoglobin secara signifikan (Calbet, 2002)

Maksudnya, karena atlet selalu ditempa dan hal itu sudah menjadi kebiasaan yang disimpan di memorinya, dan karena atlet tidak makan sembarang makanan, tubuh atlet malah memiliki eritrosit yang kuat.

Dari penjelasan-penjelasan yang sudah saya tuliskan di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa melemahnya eritrosit pada masyarakat modern sekarang ini adalah karena aktivitas yang dilakukan masyarakat atau karena semakin sibuknya masyarakat dengan aktivitasnya. Masyarakat cenderung lebih mementingkan pekerjaan dan bersedia memotong waktu istirahat ataupun makan untuk mengejar target mereka. Sebenarnya ini adalah satu hal yang salah, karena tubuh kita tidak selamanya bisa mengatasi kegiatan yang kita lakukan ini terus-menerus.

Untuk kedepannya, saya berpesan untuk para pembaca sekalian, istirahat dan makan adalah dua hal yang sangat penting dan lebih baik untuk tidak dilewatkan. Selain menjaga tubuh dan menjaga sel darah merah kita untuk terus berumur panjang, dengan tetap menggunakan waktu istirahat dan makan sebaik-baiknya, kondisi mental Anda juga menjadi semakin lebih baik dan stabil. Tidak mudah stress, gelisah, dan lemas. Selain itu, konsumsilah makanan seperti sayuran dan buah-buahan untuk menjaga kelangsungan hidup sel darah merah dan supaya tidak perlu merasakan lemas karena kekurangan sel darah merah. Dengan menyantap makanan seperti itu, selain dampaknya untuk kebaikan sel darah merah kita, dampak baik lainnya ada banyak dan sangat baik untuk kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.

Sekian dari saya, mohon maaf apabila terdapat banyak salah dalam penulisan maupun hal lainnya. Terima kasih sudah menyempatkan membaca tulisan saya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun