Dampak-dampak lainnya, pada pasien kemoterapi adalah sering mengalami mual yang diakibatkan dari efek obat-obatan kemoterapi yang memusnahkan sel-sel pada usus. Kemoterapi juga mampu merusak organ-organ reproduksi bahkan sampai mengakibatkan kemandulan. Teutama untuk pria, kemandulan biasanya bersifat sementara, namun terkadang ada yang bersifat definitif (tidak sementara). Dan pada wanita, kemandulan yang disebabkan bersifat definitif. Dampak seksual lainnya adalah kemoterapi mengganggu proses menstruasi dan menopause.Karena mampu berpengaruh terhadap indung telur, siklus menstruasi bulanan dapat terganggu, dan menopause datang sebelum waktunya.
Lalu dampak lainnya seperti timbulnya alergi. Karena sistem imun tubuh yang menjadi tameng utama saat obat kemoterapi menyerang tubuh, mereka menganggap obat-obatan tersebut merupakan benda asing sehingga harus segera dikalahkan dan dikeluarkan dari dalam tubuh. Dampak lainnya seperti menjadi lemas dan lemah. Obat kemoterapi neuropati periferadalah salah satu yang mengakibatkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan rasa terbakar. Hal ini berdampak buruk bagi sang pasien, seperti gemetar yang berkepanjangan, sakit saat berjalan, nyeri, dan susah untuk menyeimbangkan tubuh. Selain itu, resiko yang harus kita terima adalah kemoterapi tidak dapat menyembuhkan seseorang dari kanker yang telah ia derita, bahkan kanker tersebut bisa saja tumbuh lagi pada diri sang pasien selang beberapa waktu lamanya. Karena tidak semua kanker mampu sembuh total dengan cara kemoterapi. Dan kemoterapi tidak dapat menjamin pasien penderita kanker untuk tidak menderita kankernya lagi setelah sembuh. Tetap ada peluang bahwa kanker tersebut kembali lagi ke tubuh pasien.
Ternyata, di esai ini kita mendapati lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari kemoterapi daripada dampak positifnya. Tentu saja, dampak ini tergantung pada sang pasien dan jenis kanker yang diderita. Pasien yang memiliki sistem imun tubuh yang kuat tentunya akan terkena dampak negatif yang lebih sedikit dibandingkan pasien yang lebih lemah sistem imunnya.
Namun, sampai saat ini kemoterapi masih menjadi jalan yang ditempuh untuk penyembuhan kanker yang paling sering di lakukan. Belum ada pengobatan yang lebih baik dari kemoterapi yang dianjukan oleh dunia kesehatan. Lalu kapan penderita kanker melakukan kemoterapi? Pasien penderita kanker akan dianjurkan oleh dokter untuk melakukan kemoterapi tergantung pada jenis kanker yang diderita, stadium yang sudah ditempuh, dan juga kesehatan sang penderita. Apabila pasien kesehatannya masih tidak stabil, kemoterapi biasanya tidak dilakukan dulu dan menunggu kesehatan terbaik dari sang pasien.
Untuk yang sudah kemoterapi, apa yang sebaiknya dilakukan untuk bisa melalui proses kemoterapi? Kebanyakan yang saya ketahui, pasien kemoterapi biasanya bedrest. Terutama pasien yang terkena stadium yang sudah lanjut, mereka harus sangat berhati-hati dalam mengontrol diri. peran keluarga juga sangatlah penting untuk kesembuhan pasien dengan kemoterapi. Memperbanyak istirahat dan memberikan makanan yan bergizi dan teratur menjadi kunci dalam menjaga kestabilan kondisi tubuh pasien. Karena apabila kondisi tubuh kacau sedikit, kadang sudah akan terasa beda rasanya untuk sang pasien. Maka, berilah mereka perhatian yang lebih dan tulus, karena poin ini sangat membantu penyembuhan dari penyakit yang diderita pasien.
Bagaimana caranya untuk mengurangi dampak-dampak yang sudah kita terima dari efek kemoterapi? Salah satunya adalah dengan cara di atas, yaitu dengan bedrest yang mampu memulihkan energi serta menstabilkan kondisi tubuh. Untuk dampak lainnya seperti dampak yang menyangkut sistem reproduksi. Bukannya pasien yang pernah di kemoterapi lalu tidak mampu menghasilkan keturunan lagi, namun kita perlu melakukan yang namanya penanganan atau penggatian hormon. Namun cara ini berpengaruh terhadap seksualitas dan biasanya jelas mengganggu. Karena penggantian hormon akan merubah sistem sehingga ada perubahan jasmani dan mental.
Cara terbaik yang mampu kita lakukan sekarang adalah dengan menjaga kesehatan tubuh kita sejak dini. Dengan tidak sembarangan memperlakukan tubuh kita, seperti menjaga kebersihan terutama bagian yang rentan terkena kuman seperti alat reproduksi kita. Lalu menghindari konsumsi rokok yang mampu menyebabkan penyakit yang cukup kompleks, tidak hanya kanker saja. Lalu senantiasa menjaga pola makan yang sehat dan terpenuhi segala kebutuhan vitamin serta kebutuhan yang lainnya. Selalu menjaga kebugaran dengan berolahraga secara rutin supaya kita tidak memiliki daya tahan tubuh yang lemah pula. Karena lebih baik untuk berjaga-jaga daripada kita baru mengobati saat kita sudah terkena penyakitnya, akan lebih susah dan berat.
Saya setuju kemoterapi membawa lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya untuk penderita kanker, namun meskipun begitu saya tetap menyetujui penggunaan kemoterapi untuk penyembuhan kanker. Hanya saja, untuk menghindari akibat yang mungkin ditimbulkan dari kemoterapi, ada baiknya kita semua selalu menjaga kesehatan tubuh kita dan menyayangi tubuh kita sendiri. Jadikan kemoterapi sebagai jalan terakhir untuk pengobatan selagi bisa.
Akhir kata, terima kasih atas kesediaan Anda sekalian untuk membaca esai saya, semoga berguna dan untuk saudara-saudara yang saat ini sedang berjuang melawan penyakit kanker, saya ingin saudara tetap semangat dan jangan putus asa. Tetap jalani harui dengan penuh sukacita dan senyuman. Untuk keluarga penderita, semoga tidak letih dan selalu mendukung anggota yang saat ini sedang memperjuangkan hidupnya. Sampai jumpa di bulan depan!
Daftar Pustaka:
Davey, Pattrick. 2002. At a Glance Medicine. Jakarta : Penerbit Erlangga, Pusat Perbukuan Depdiknas.