Dunia jurnalisme berkembang pesat dengan adanya konvergensi media dan kepemilikan silang media, Adanya istilah multimedia sekarang menjadi bagian dari praktik jurnalis. Multimedia berarti banyak media. Secara spesifik, multimedia memiliki dua definisi.
Pertama, dalam satu paket berita yang diunggah melalui sebuah website, disajikan dengan berbagai cara. Format tersebut seperti tulisan, audio, gambar, gambar bergerak maupun animasi.
Kedua, multimedia dapat dilakukan dengan sebuah paket berita yang disebarluaskan melalui berbagai macam media. Media tersebut antara lain, koran, televisi, radio, majalah, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, istilah konvergensi media mungkin sudah tidak asing lagi. Konvergensi menurut Deuze (2004) dapat diartikan sebagai bentuk peleburan atau kolaborasi yang terjadi antara redaksi media dengan perusahaan media. Sebelumnya redaksi media memang terpisah dari bagian-bagian perusahaan media.
Berita-berita multimedia seringkali dilakukan dengan situs web bersama. Selanjutnya akan ada pertukaran seperti promosi silang, penjualan iklan lintas media dan juga berbagi berita.
Praktik jurnalisme multimedia dapat dilihat dari tahap awal hingga tahapan yang lebih maju seperti:
1. Â Jurnalis cetak menyajikan berbagai aspek berita di kamera maupun kepada rekan-rekannya di perusahaan televisi mereka.
2.  Jurnalis foto memuat gambar di website media berbeda dengan yang ada di koran.
3.  Reporter media cetak, siaran, maupun online  yang menulis berita pendek  dapat digunakan sebagai konten email atau SMS news alert.
4. Gabungan media-media yang melakukan sebuah proyek dimana saling mengumpulkan, mengedit dan menyajikan berita dengan berbagai macam format.