Mohon tunggu...
Maria Aufrida Ardhieawati
Maria Aufrida Ardhieawati Mohon Tunggu... Lainnya - Halo!

Sedang mondar-mandir di depan laptop dan menikmati hari dengan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Daring, Penyebab Bunuh Diri Siswa Kalimantan Utara

10 November 2020   21:27 Diperbarui: 10 November 2020   22:40 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sindonews.com

Surat tagihan tugas yang diberikan dari sekolah kepada siswa SMP ini, menurut Retno memiliki kemungkinan meningkatkan pikiran anak SMP tersebut untuk melakukan hal nekat seperti, bunuh diri.  

Nasib Sekolah Daring di Indonesia

Selama pandemi Covid-19 ini, banyak anak-anak yang harus mengalami masalah mental karena pembelajaran yang dilakukan secara daring.

Komisioner KPAI mengatakan bahwa mereka tengah mendesak Pemerintahan Provinsi (PemProv) Tarakan dan juga Puskesmas serta Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk segera memberikan bantuan pskilogis bagi para orang tua, terutama keluarga korban.

KPAI juga meminta bantuan dari pemerintah pusat untuk turut serta dalam  mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran secara daring ini.

Insiden di Tarakan membutuhkan segenap perhatian dari semua pemangku kepentingan, tidak hanya dari pihak orang tua saja.

Kebutuhan pendidikan memang sangat penting, namun juga harus diimbangi dengan kebutuhan psikologis dari siswa yang sedang melaksanakan sekolah daring.

sumber: sindonews.com
sumber: sindonews.com

Peristiwa duka di Tarakan ini sebelumnya pernah diikuti oleh kasus serupa yang terjadi di bulan September lalu. Tepatnya di Cijaku, Lebak, Banten, polisi menangkap pasangan suami istri yang diduga terlibat atas kematian anak mereka yang berusia 8 tahun.

Sang ibu kesal dengan anaknya yang sedang mengerjakan tugas sekolah daring. Kesulitan dalam menyelesaikan tugas, akhirnya ibu menyiksa anaknya dibantu sang ayah.

Kedua orang tua tersebut lalu mengubur anaknya dan memberikan klaim palsu bahwa mereka sedang mengubur seekor kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun