Mohon tunggu...
Maria Aufrida Ardhieawati
Maria Aufrida Ardhieawati Mohon Tunggu... Lainnya - Halo!

Sedang mondar-mandir di depan laptop dan menikmati hari dengan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Extreme Job" (2019), Pahlawan Berkedok Tukang Ayam Goreng

10 November 2020   19:43 Diperbarui: 10 November 2020   20:03 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.idntimes.com

Film Extreme Job (2019) merupakan film terlaris kedua dalam sejarah dunia perfilman Korea. Film ini berhasil mendapatkan perhatian dari banyak warga disana.

Bernuansa komedi, membuat aksi para polisi detektif di Korea semakin seru dalam melakukan pengejaran terhadap sekumpulan bandar narkoba.

Dibintangi oleh Ryu Seung Ryong, Lee Hanee, Lee Dong Hwi, Jin Seon Kyu dan Gong Myun, membuat penonton tekikik tertawa dengan serangkaian aksi mereka.

Tugas dan pengabdian polisi detektif terhadap negara patut diapreasi. Hal ini berhubungan dengan rasa nasionalisme yang tumbuh di setiap individu sebagai seorang warga negara.

Nasionalisme itu menunjukkan bagaimana kita  mencintai bangsa dengan kesadaran sebagai warga negara yang berbakti.

Sebagai warga negara yang berbakti, kita dapat membangun, mempertahankan, mengabdikan identitas,  integritas dan kekuatan bangsa.

Dari nasionalisme tersebut lantas dapat melihat sebuah persatuan dan kebebasan suatu bangsa.

Di setiap film pasti memberikan pengaruh kepada para penonton. Film dianggap sebagai alat untuk merepresentasikan realitas sosial dalam sebuah cerita yang diangkat.

Perjalanan Tim Go

Detektif Go memiliki tim penyelidikan sendiri yang terdiri dari detektif Jang, detektif Ma, detektif Young Ho dan juga detektif Jae hoon. Kelima detektif ini menelusuri jejak-jejak dari Lee Moo Bae dan Ted Chang serta anak buahnya.

Penyelidikan kasus narkoba tidak semudah yang kita pikirkan, bahwa polisi bisa dengan mudahnya mendapatkan akses dimana bandar narkoba itu berada.

Kinerja mereka berlima dinilai buruk oleh atasan karena sebelumnya divisi narkoba ini sudah hampir menangkap kelompok pengedar narkoba namun gagal karena ceroboh.

Tim Go lantas tidak patah semangat dan malah ingin berusaha menunjukkan bahwa tim ini mampu menangkap bandar narkoba berserta anak buahnya.

Salah satu adegan yang unik dalam film ini ketika ketua Go memiliki ide untuk mengintai dan mengawasi sekumpulan anak buah Lee Moo Bae dari kedai ayam seberang tempat anak buah dari Lee Moo Bae berada.

Adegan tersebut secara tidak langsung menggambarkan semangat untuk mengabdi sebagai seorang polisi. Meski taruhannya karir terancam jika tidak berhasil menangkap bandar narkoba, tim dari detektif Go ini terlihat tidak ingin menyerah sama sekali.

Tak tanggung-tanggung tim Go rela membeli kedai ayam tersebut demi memantau anak buah dari Lee Moo Bae selama 24 jam. Uniknya, kelima detektif tersebut benar-benar berusaha menjual ayam yang enak. Malamnya, mereka sibuk merencakan segala cara demi menangkap segerombolan bandar narkoba tersebut.

sumber : celebrity.okezone.com
sumber : celebrity.okezone.com

Pada serangkaian adegan di atas, menunjukkan bahwa kelima detektif itu benar-benar serius menjalani tugas dan kewajiban mereka sebagai polisi. Mereka rela mencurahkan segala waktunya untuk tetap fokus pada penyelidikan ini.

Pengintaian tidak selamanya mulus, penonton mungkin di awal disuguhkan dengan adegan-adegan lucu dari kelima detektif ini. Sampai pada akhirnya, ketua Go tidak sengaja meminum racun yang seharusnya diberikan kepada anak buah Lee Moo Bae.

Hal tersebut lantas membuat kerja dari divisi narkoba terhenti. Lika-liku yang dihadapi ini seolah-olah ingin memberi gambaran bahwa tugas dari seorang polisi detektif  banyak sekali rintangannya.

Kelima detektif ini berusaha untuk membangun integritasnya sebagai polisi. Kesulitan tidak berhenti sampai disitu saja. Mereka kemudian menghadapi situasi sulit dimana kedai ayam mereka dijebak oleh Lee Moo Bae secara diam-diam.

Kedai ayam mereka malah dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan narkoba. Tim Go tak kuasa untuk berdiam diri, ditambah dengan diculiknya detektif Ma oleh Lee Moo Bae.

Keempat detektif yang tersisa kemudian melaksanakan aksi mereka untuk yang kesekian kalinya. Mereka bekerja sama demi menangkap Lee Moo Bae dan Ted Chang, serta menyelamatkan detektif Ma.

sumber : movieden.ne
sumber : movieden.ne

Adegan puncak ini memperlihatkan kepada penonton bahwa perjuangan yang selama ini mereka lakukan terbayar sudah. Diiringi konsentrasi yang tinggi dan sebuah ketelitian, tim Go berhasil menangkap Lee Moo Bae beserta seluruh anak buahnya.

Nasionalisme yang tumbuh dalam diri mereka memang tidak secara jelas terucap. Namun sikap nasionalisme sangat ditunjukkan melalui berbagai upaya mereka dalam menangkap bandar narkoba.

Pengabdian sebagai polisi secara tidak langsung menunjukkan bahwa mereka setia akan tugas dan kewajibannya dalam rangka melindungi masyarakat Korea dari narkoba yang meraja rela.

"Kasus transaksi narkoba. Sudah lebih dari 2 bulan dan semua pelakunya tertangkap. Bahkan berhasil menyita banyak barang bukti. Jadi apa alasannya kalian selalu bermasalah? Apa tak cocok dengan profesi ini? Kalian bodoh tak tahu tugas sebagai polisi." - atasan

Kalimat yang dilontarkan atasan terhadap tim Go di awal, yang meremehkan kinerja dari divisi narkoba ini terbukti salah. Tim Go berhasil menangkap bandar narkoba yang selama ini menghantui masyarakat Korea.

Berkat sikap nasionalisme yang mereka punya, akhirnya detektif Go, detektif Jang, detektif Ma, detektif Young Ho dan juga detektif Jae hoon mendapatkan penghargaan dari kepolisian Korea atas jasa-jasa mereka memberantas narkoba.

sumber :postyrandom.com
sumber :postyrandom.com

Film Extreme Job (2019) memberikan kita gambaran mengenai sikap nasionalisme sejatinya tumbuh dalam masing-masing individu. Nasionalisme tidak harus terucap seperti "aku cinta negara ini". Tetapi bisa jadi melalui setiap tindakan dan perilaku kita sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun