“Aku? Aku tidak tahu. Aku tidak tahu.”
“Joshua? Bukan kamu yang ngebunuh mereka kan?”
“Ana, aku bisa jelasin semuanya.”
“Kamu benar-benar pintar, Joshua. Memang benar seharusnya ini yang kamu lakukan.” Kata Ariana sambil bejalan mendekatiku.
“Apa? Apa maksud kamu? Ana, maksud kamu apa?”
“Kamu tidak tahan bukan kalau aku selalu di bully hm? Kamu hebat, Jos. Aku bangga sama kamu. Kamu cinta bukan sama aku?”
“Iya. Aku cinta kamu.” Tidak. Badanku tidak bisa gerak. Ada apa ini? Kenapa mataku hanya menatap matanya, Ana? Cantik. Iya, aku jatuh cinta karena matanya yang cantik. Ya aku membunuh teman-temanku, karena aku tidak tahan akan semua omong kosong mereka akan Ana. Mereka ttidak tahu kalau Ana sebenarnya wanita paling baik yang selama inni aku kenal. Hanya dia yang kupunya. Dialah yang berharga untukku. Dan hanya untukku. Aku telah berjanji akan melakukan apapun untuknya. Apapun itu. Asalkan Ana yang cantik bisa tersenyum dan selalu di sampingku.
“Terimakasih kamu telah membunuh mereka semua, Joshua sayang. Kamu memang paling bisa diandalkan. Aku juga mencintaimu. Ayo kita pergi, Joshua sayang.” Kata Ana sambil mengulurkan tangannya.
“Iya.” Jawabku. Aku akan selalu di samping Ana. Selalu. Aku akan menjaganya selalu. Dan aku akan melakukan apapun untuk Ana. Hanya untuknya. Perempuan yang aku cintai.
#####