Mohon tunggu...
Maria A. dan Khalina P.
Maria A. dan Khalina P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Lingkar Pinggang Anda, Faktor Risiko Obesitas Sentral

8 Desember 2023   22:14 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:28 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas (650 juta orang dewasa, 340 juta remaja, dan 39 juta anak-anak). Jumlah tersebut masih terus bertambah dan diperkirakan pada tahun 2025 akan ada sekitar 167 juta kasus baru yang membuat orang menjadi kurang sehat karena kelebihan berat badan atau obesitas.

Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak secara tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Penumpukan lemak di perut merupakan komponen kunci dari obesitas sentral. Obesitas dan obesitas sentral dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, yaitu diabetes, penyakit kardiovaskular, kolestrol, asma, dan kanker. 

Mengapa demikian? Lemak berlebihan pada bagian perut menghasilkan protein dan hormon tertentu yang berhubungan dengan penyakit kardiometabolik, seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ukuran lingkar pinggang merupakan prediktor risiko yang lebih baik dari Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengukuran lingkar pinggang merupakan cara yang sederhana dan nyaman untuk mengetahui obesitas sentral. 

Lingkar pinggang telah diusulkan untuk digunakan secara rutin sebagai bagian dari penilaian risiko kardiovaskular klinis dan interpretasi kesehatan terkait risiko obesitas. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan agar lingkar pinggang diukur pada orang dengan IMT 25,0 hingga 34,9 kg/m2.

Berikut adalah cara untuk mengukur lingkar pinggang dengan akurat

  1. Siapkan pita pengukur.

  2. Posisikan pita di sekeliling perut, sejajar dengan pusar.

  3. Pastikan pita tidak terlalu ketat ataupun kendur.

  4. Bernapas seperti biasa dan baca hasil pengukuran saat membuang napas.

  5. Baca angka yang berpotongan dengan angka 0 di pita pengukur

    Sumber: Kemenkes, 2018
    Sumber: Kemenkes, 2018

    Ukuran lingkar pinggang memiliki kriteria batas sampai bisa dikatakan menjadi risiko. Kriteria ini dibedakan berdasarkan negara karena adanya perbedaan genetik di setiap negara. Indonesia termasuk dalam kelompok Asia Selatan. Maka dari itu, pria yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 90 cm dapat dikatakan obesitas. Pada wanita, lingkar pinggang lebih dari 80 cm dapat dikatakan obesitas.

    Ukuran lingkar pinggang dapat dikurangi dengan cara yang sederhana, yaitu dengan meningkatkan aktivitas fisik, pola konsumsi, pola tidur, dan pengelolaan stres. Aktivitas fisik yang direkomendasikan adalah selama 30 menit per harinya. Untuk pola makan, sangat disarankan memilih karbohidrat yang kompleks dan makanan yang tinggi serat. Pola tidur yang baik berlangsung selama 7-9 jam setiap harinya. Terakhir, pengelolaan stres yang baik dapat mengurangi kadar hormon kortisol yang merangsang pembentukan lemak di perut.


    Ditulis Oleh:
    Khalina Puspitasari dan Maria Angelika
    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun