Mohon tunggu...
Maria Amy Patricia N.
Maria Amy Patricia N. Mohon Tunggu... Lainnya - Maria

hi

Selanjutnya

Tutup

Film

Saling Menghargai adalah Kunci Keharmonisan, Resensi Film "Tanda Tanya"

17 Maret 2022   01:48 Diperbarui: 17 Maret 2022   02:01 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penata musik : Tya Subiakto

Sinematografer : Yadi Sugandi

Distributor : Dapur Film, Mahaka Pictures.

Sinopsis Film

      Diawal, film ini menceritakan tentang kehidupan beberapa keluarga dengan beragam keyakinan yang hidup saling berdampingan dekat Pasar Baru, sehingga saling berdekatan pula letak tempat ibadah mereka, seperti masjid, gereja, dan klenteng. Meskipun hidup bersama, mereka terkadang mengalami konflik sosial yang cukup sensitif antar agama. Dimulai dari kericuhan antara santri dan orang berketurunan Cina yaitu Hendra/Ping Hen, di Pasar Baru. Berdasarkan pengamatan saya, para santri memulai pertikaian tersebut dengan mengatai orang berketurunan Cina (Ping Hen), hingga pertikaian berlanjut.

     Namun ajaibnya, orang tua Ping Hen yaitu Tan Kat Sun, memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap  umat muslim, yang sikapnya bertolak belakang dengan anaknya. Orang tua Ping Hen (Tan Kat Sun) beragama Buddha, Ia memiliki restoran masakan Cina yang menyediakan makanan halal maupun tidak halal, sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh umat muslim. Begitu juga dengan karyawan, tetangga, dan pelanggan muslimnya, meskipun berbeda dengan Tan Kat Sun, Ia tetap konsisten menghargai mereka dengan menyajikan makanan yang halal bagi pelanggan muslim, berusaha meliburkan pegawainya pada saat hari raya, namun akhirnya Ping Hen membuat pegawai-pegawai restoran tetap masuk, serta berusaha melapisi jendela restoran dengan tirai putih saat bulan puasa supaya menghargai umat muslim di bulan Ramadan yang akhirnya juga di kacaukan oleh Ping Hen. Bahkan, Tan Kat Sun tidak membalas setelah dipandang sebelah mata oleh pelanggan muslimnya.

       Untungnya Tan Kat Sun memiliki istri yang selalu menemani dan merawatnya selama sakit, Ia bernama Lim Giok Lie. Ia juga selalu sabar menghadapi Ping Hen yang sangat keras kepala. Ping Hen berpelakuan tak acuh terhadap orang tua, suka berfoya-foya alias mabuk-mabukan. Ia cenderung suka membantah orang tuanya. Serta terdapat juga adegan keributan di restoran ayah Ping Hen karena ulahnya. Namun, di pertengahan film akan diketahui alasan Ia berbuat hal-hal yang tidak pantas, yaitu karena Ia ingin meluapkan amarahnya tentang percintaannya bersama Menuk yang kandas karena perbedaan agama. Oleh karena itu, sikapnya sangat berubah semenjak putus, dan mencurahkan amarahnya kepada orang tua, suami Menuk, serta agama Menuk.

       Namun pada akhirnya, Ping Hen meminta maaf serta berjanji kepada ayahnya sebelum Tan Kat Sun meninggal, untuk melakukan perubahan besar dalam hidupnya untuk menuju ke arah yang lebih baik. Ia juga sadar akan perbuatannya, dan alasan ayahnya selalu baik kepada orang yang berbeda agama, meskipun mereka tidak baik kepada ayahnya. Sedangkan Menuk adalah tokoh yang sholeh, taat beragama, istri yang berbakti dan sabar akan suaminya yang temperamental. Meskipun suaminya yang bernama Soleh belum mendapat pekerjaan, Menuk tetap sabar dan terus mendukung suaminya. Di tengah film, Menuk akan berbicara baik-baik dengan Ping Hen, sehingga Ping Hen sadar dan hubungan mereka membaik.

           Suami Menuk yaitu Soleh, awalnya merupakan sosok pengangguran yang sedang galau mencari-cari pekerjaan. Ia selalu menyalahkan dirinya, dan menumpahkan amarahnya ke Menuk, istrinya. Setelah beberapa lama, Ia kemudian mendapat pekerjaan, namun itu cenderung berbahaya, yaitu menjaga gereja. Pekerjaan tersebut bisa saja merengut nyawa suami Menuk, karena kemungkinan terkena bom, sehingga awalnya Menuk tidak setuju. Namun berkat tekad Soleh yang ingin mendapat pekerjaan tersebut, akhirnya menyetujui kemauan suaminya. Sayangnya, Soleh berakhir meninggal sebagai pahlawan untuk melindungi orang-orang di gereja.

      Di cerita ini juga terdapat tokoh Rika, Ia ibu anak satu yang telah murtad alias pindah agama setelah bercerai dengan suaminya menjadi Katolik. Rika berprofesi menjadi penjaga toko buku, yang sering mendapat makian dan ejekan dari orang sekitar karena Ia sudah pindah agama. Meskipun telah diperlakukan begitu, Ia tidak menyimpan dendam kepada orang-orang tersebut. Rika juga tidak pernah memaksa anaknya yaitu Baim untuk pindah agama, malahan Ia tetap mengajarkan anaknya hal-hal islami yang masih Ia ketahui dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi ibu yang baik. Rika juga merupakan sahabat Menuk, dan Ia telah jatuh cinta dengan Surya karena memiliki hubungan yang baik dengan anaknya.

       Bicara soal anak Rika, yaitu Baim, Ia awalnya menganggap kalau ibunya merupakan sosok yang buruk. Sehingga, Baim mulai bersikap tak acuh dan membantah perkataan ibunya, Ia juga cenderung ingin menjauhi ibunya karena mendengar perkataan orang-orang sekitar yang tidak baik tentang ibunya. Mereka beranggapan bahwa ibunya berada di jalan yang salah, sehingga Baim dijauhi teman-temanya. Namun dipertengahan cerita, hubungan Baim dan ibunya akan membaik, salah satu faktornya adalah dibantu oleh Surya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun