Mohon tunggu...
dr.Maria Alfiani Kusnowati
dr.Maria Alfiani Kusnowati Mohon Tunggu... Dokter - Dokter/Health Educator

Dokter/Health Educator

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Hypnoparenting Menjadi Tren dalam Pengasuhan Modern?

16 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   11:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hypnoparenting menawarkan berbagai manfaat dalam pengasuhan anak, termasuk membantu mengembangkan rasa percaya diri, mengatasi perilaku sulit, dan mendukung perkembangan emosional anak. Metode ini juga memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan mental orang tua dengan menciptakan lingkungan pengasuhan yang lebih tenang dan harmonis.

Dalam jangka panjang, hypnoparenting dapat membentuk anak menjadi individu yang lebih seimbang secara emosional, percaya diri, dan memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua. Selain itu, teknik ini juga dapat membantu anak mengatasi trauma masa kecil dan membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Baca E-books (Buku digital) tips dan trick serta metode lengkap hypnoparenting disini

Daftar Pustaka

1. Erickson, M. H. (2008). The Nature of Hypnosis and Suggestion. Phoenix: Milton H. Erickson Foundation Press.

2. Kappas, J. (2011). Hypnosis: Understanding the Basics. Glendale: Behavioral Science Book.

3. Montgomery, G. H., & Schnur, J. B. (2010). Hypnosis in Psychology and Medicine. Washington, DC: American Psychological Association.

4. Parental Research Network. (2020). "Effectiveness of Hypnoparenting Techniques in Modern Parenting." Journal of Family Psychology, 32(4), 560-572.

5. Smith, J. M., & Barnes, M. W. (2018). Hypnoparenting: A Practical Guide for Parents. London: Parentcraft Publishing.

6. Whitfield, C. L. (2010). Healing the Child Within: Discovery and Recovery for Adult Children of Dysfunctional Families. Deerfield Beach: Health Communications Inc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun