Dengan memahami keterkaitan  antar materi dalam modul Pendidikan Guru Penggerak makap pengalaman saya sebelum mengikuti program ini ,  saya termasuk type orang yang dalam menyiapkan rencana pembelajaran tidak ingin berproses lama. Jadi untuk kegiatan pembelajaran di kelas saya rancang sendiri tanpa melibatkan murid.  Kebetulan bidang studi yang saya ampu adalah kimia, pelajaran yang sering dianggap sulit oleh murid. Maka murid hanya mengikuti kegiatan yang telah saya rancang tersebut. Dan tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran semata mata nilai yang diperoleh murid. Saya mengabaikan perasaan murid, apakah mereka menikmati pembelajaran di kelas saya? Seperti apa sebenarnya pembelajaran yang menjadi harapan mereka?
Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak saya menyadari bahwa proses sangat menentukan keberhasilan . Saat guru mampu menghadirkan proses yang menyenangkan bagi murid , maka murid tersebut akan tertarik dengan pelajaran yang disampaikan . Dan hal inilah yang akan membuat mereka berusaha untuk bisa. Oleh karena itu proses sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran.
Dalam merancang program. Â keterlibatan murid harus diperhatikan. Karena mereka termasuk pelaku utama dalam proses ini. Jangan hanya menjadikan mereka sebagai objek. Hal semacam ini sebenarnya tidak hanya dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas(kegiatan intrakurikuler) namun juga berlaku untuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Buatlah murid merasa memiliki dengan program yang akan dilaksanakan. Caranya dengan melibatkan mereka dalam proses perencanaannya.
Hal inilah yang akan saya lakukan setelah memahami materi Kepemimpinan Murid. Saya ingin menerapkan pada program "Kepedulaian terhadap Lingkungan dan Masyarakat dengan Mengelola Sampah". Pogram ini sejalan dengan pencanangan SMAN Senduro sebagai Sekolah Adiwiyata. Yang akan saya lakukakan adalah memfasilitasi anak OSIS agar muncul ide untuk mengelola sampah yanga da di sekolah terutama sampah an orgnanik. Pengelolaanya meliputi proses pengumpulan-pemisahan-pemanfaatan-penjualan. Bila program ini dapat berjalan dengan baik maka selain lingkungan menjadi bersih mereka juga akan mendapatkan keuntungan finansial.
Selain Program "Kepedulaian terhadap Lingkungan dan Masyarakat dengan Mengelola Sampah" saya juga berencana menerapkan Pembelajaran Berdiferensisasi yang dipelajari pada Modul 2.1. Â Karena dengan penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi murid menjadi senang mengikuti pembelajaran. Karena mereka merasa bisa. Pengalaman yang dilakukan oleh rekan sejawat Kimia di SMAN Senduro, proses pembelajarannya masih belum terlaksana dengan baik, karena guru kurang dalam persiapan diferensiasi konten , proses dan produk. Selain itu karena ini adalah hal yang masih baru, maka murid juga agak kesulitan memahami langkah-langkah pembelajaran yang dirancang.
Terakhir perlu dilakukan pemantapan/ up grading pemahaman yang telah dipelajari pada LMS agar dapat diterapkan. Untuk itu tidak cukup hanya dengan belajar di LMS namun perlu juga berdialog dengan teman-teman yang lain. Semakin sering kita berkolaborasi maka akan banyak masukan yang diterima untuk menguatkan pemahaman .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H