Mohon tunggu...
Maria Agnes Indah Puspitowaty
Maria Agnes Indah Puspitowaty Mohon Tunggu... Sekretaris - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

"Aku adalah aku. Aku bukan Dia. Tapi aku mau seperti Dia"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Purnama

3 Februari 2022   20:30 Diperbarui: 3 Februari 2022   21:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa itu ada walau tiada

Tak nampak gelora yang bergemuruhMenggumpal di relung hati
Menusuk jiwa yang nelangsa
Titik-titik air menetes tak terbendung
Mata kabur oleh kabut kesesakan
Di manakah engkau candaku
Aku rindu belaian kata-kata rayumu
Wajahmu terukir lelap dalam sanubariku
Kini kuhanya mampu memandangmu dalam mimpi
Yang kurindukan selalu dalam tidurku
Rasamu tetap ada dalam bayangan malam
Ditimpa sinar purnama nan syahdu
Siluetmu hadir menggugah lamunanku
Di atas kayu lapuk ini kuterkenang petikan dawai
Yang kaumainkan setiap malam purnama di terasku
Malam syahdu kutitipkan rinduku lewat sang bayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun