Mohon tunggu...
Maria Agnes Indah Puspitowaty
Maria Agnes Indah Puspitowaty Mohon Tunggu... Sekretaris - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

"Aku adalah aku. Aku bukan Dia. Tapi aku mau seperti Dia"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Rindu

16 April 2021   22:30 Diperbarui: 16 April 2021   22:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajahmu melintas di benakku

Dalam keheningan malam

Kesunyian hati yang masih pedih

Kusruput segelas susu hangat

Berharap kesesakan dada sirna

Mengusir bayangan semu

Kurebahkan raga menua

Di peraduan nan setia menanti

Kelopak pun terkatup

Jangan datang lagi

Dalam mimpi malamku

Kuingin bertemankan damai

Nyanyian rindu

Sayup-sayup menggoda 

Ketegaran hati dan birunya jiwa

Akankah esok pagi kujelang

Lewat hangatnya mentari

Yang setia memberikan kehangatan

Burungpun merdu berkicau

Bungapun tersenyum

Dedaunan berbisik

Lewat hembusan sang bayu

Membisikkan aksara indah

Kembalikan  rupa manismu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun