Memandang kepiluanmu
Menatap kepedihanmu
Tak kusa kumembendung rasa
Dalamnya jurang air mata
Membanjiri pelupuk kelopak
Tak sanggup menggapaimu
Walau tangan terulur penuh harap
Ingin meraihmu di sisiku
Namun kau terlalu samar
Dukamu deritaku jua
Ceriamu bahagiakuÂ
Detak waktu berpacu bak nadi
Bangkitlah saudaraku
Genggamlah asa
'Tuk membangun kembali mimpimu
Merapikan keindahan yang terusik alam
Masih ada waktu bagimu
Mengumpulkan kembali puing-puing
Yang terlontar oleh amarah bayu
Badai pasti akan terlewati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H